tag:blogger.com,1999:blog-65461091229456207402024-03-05T01:53:50.897-08:00Bali UnikMengungkap segala sesuatu yang ada di Bali, sekala dan niskala, serta kilas balik peristiwabaliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.comBlogger98125tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-62041450576939354732020-04-04T00:24:00.001-07:002020-04-04T00:24:18.524-07:00Nasi Wong-wongan dan Nyejer Daksina Hingga Si Corona Enyah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj88jbYPi668-6q0XLG2VTmJCnrpp43eLgSuX2b1lFjNnXN4ULcewMdCDa2KvOi6zqH3AjhFt9D0e7KHTIwER2RwBZOJSF6oI9sfsL7oHZRlQHaobK5BSiSw0P1gscMn9XtgxAo6ZCbgBI/s1600/nasi+wong-wongan+terkait+covid-19%252C+corona.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="nasi wong-wongan terkait corona" border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj88jbYPi668-6q0XLG2VTmJCnrpp43eLgSuX2b1lFjNnXN4ULcewMdCDa2KvOi6zqH3AjhFt9D0e7KHTIwER2RwBZOJSF6oI9sfsL7oHZRlQHaobK5BSiSw0P1gscMn9XtgxAo6ZCbgBI/s640/nasi+wong-wongan+terkait+covid-19%252C+corona.jpeg" title="nasi wong-wongan terkait corona" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nasi wong-wongan dan pejati yang dihaturkan di masing-masing sanggah.merajan, nunas ica agar wabah corona cepat berakhir.</td></tr>
</tbody></table>
<b><br /></b>
<b>BALI-UNIK.COM - </b>Beberapa hari belakangan, sejak ada kabar kulkul di Puri Agung Klungkung bersuara tanpa ada yang menepak bertepatan Pangerupukan, Selasa (24/3/2020), umat Hindu di Bali sebagian ada yang mengikuti informasi yang beredar di media sosial untuk membuat segehan dan rayunan putih kuning.<br />
Sebagian memilih untuk menunggu aba-aba dari pihak yang dipercaya.<br />
Berlanjut dengan berbagai surat edaran yang sambung menyambung datang untuk membuat sesajen (upakara).<br />
Dari kelihan adat juga memberikan edaran untuk menghaturkan segehan wong-wongan berwarna putih pada Minggu (29/3/2020).<br />
<br />
Isi pengumumannya kurang lebih seperti ini:<br />
<i>Imbauan dari Puri Klungkung</i><br />
<i>Mawinan kulkul ring Puri Klungkung terus masuara dari jam 6 sore lan wawu malam malih masuara, asapunika nunas pingbanget mekarya Nasi wong-wongan.</i><br />
<i>Matatakan ngiyu ma be kakul matunu uyah areng.</i><br />
<i>Mebanten sandi kala rahina mangkin.</i><br />
<i>Pengayat parencang Ida Bhatara Ratu Gede Mas Mecaling Dalem Ped, Nusa Penida.</i><br />
<i>Nunas sweca mangda rahayu sareng sami.</i><br />
<i><br /></i>
Surat edaran selanjutnya datang dari Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, Selasa (31/3/2020) terkait <i>upacara nunas ica</i>.<br />
Dalam upaya pencegahan covid-19 (corona) berbasis desa adat di Bali dan berdasarkan hasil pertemuan dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, dimohon untuk membuat upacara nunas ica kerahayuan, serentak di desa adat.<br />
Upacara dilaksanakan Selasa (31/3/2020) mulai Pukul: 18.00 Wita dengan menghaturkan pejati dan nyejer sampai wabah covid-19 berakhir dan ada pemberitahuan lebih lanjut.<br />
<br />
Nunas ica bersama pemangku di Pura Kahyangan Tiga Desa Adat dengan nyejer daksina sampai wabah virus corona berakhir. Khusus upacara di Tri Kahyangan, pada tanggal 2 April sampai 7 April, menghaturkan Banten Pejati dilengkapi dengan bungkak gadang atau bungkak gading yang dilaksanakan setiap hari.<br />
<br />
Di setiap merajan/sanggah keluarga dihaturkan banten pejati dilengkapi bungkak gadang atau gading.<br />
Di lebuh pekarangan dihaturkan nasi wong-wongan, ulam bawang jahe dan uyah (garam), beralas <i>muncuk don biu</i> (ujung daun pisang) dengan ketentuan:<br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>kepala berwarna putih</li>
<li>tangan kanan berwarna merah</li>
<li>tangan kiri berwarna kuning</li>
<li>badan manca warna</li>
<li>dan kaki berwarna hitam.</li>
</ol>
<div>
Selanjutnya seluruh keluarga melakukan persembahyangan bersama di sanggah/merajan masing-masing. Air bungkak dipercikkan dan diminum bersama.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Terhitung dari imbauan tersebut, minimal sudah tiga kali setiap keluarga yang mengikuti imbauan melaksanakan upacara. Bahkan ada yang sampai empat kali karena dirasa ada yang belum lengkap saat pertama kali melakukan persembahan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Yadnya didasarkan rasa tulus ikhlas. Ini yang membuat umat Hindu tidak pernah mengeluh dalam beryadnya, meski dalam kondisi yang sulit, diupayakan tetap meyadnya sesidan-sidan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dari beberapa orang yang saya tanyakan terkait edaran tersebut, yang taat mengatakan memilih untuk mengikuti toh tidak ada ruginya, yang penting dasarnya tulus ikhlas.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Namun ada juga yang merasa kelabakan karena upacara dilaksanakan berturut-turut, di situasi yang sulit dan ada imbauan social distance, menyebabkan ibu-ibu malah berdesak-desakan di pasar untuk mencari bahan upakara.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ini juga menyebabkan sejumlah bahan harganya menjadi melambung. Seperti bungkak nyuh gading dan nyuh gadang, selain langka harganya jadi mahal bisa 4 kali lipat dari harga normal.</div>
<div>
Bagi mereka yang tinggal di kampung, kesulitan tersebut diatasi dengan meminta di tetangga, satu bungkak dibagi airnya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Memang kembali lagi pada keyakinan dan keikhlasan. Sesungguhnya yang penulis tangkap dari upakara ini selain untuk mengharmoniskan alam sekala dan niskala, juga untuk kesehatan.</div>
<div>
Dengan imbauan semua keluarga bersembahyang bersama di waktu yang sama di seluruh Bali maka kekuatan energi doa yang terhimpun semakin kuat. Astungkara Beliau memberkati dan memberi jalan yang mudah melalui masa pandemi covid-19 ini. Cepat berlalu dan enyah.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Selain itu, setelah sembahyang, seluruh anggota keluarga meminum air bungkak tersebut. Menurut penulis, ini juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Apalagi di situasi yang sulit ini. Banyak yang putus pekerjaan membuat pikiran dan emosi kurang stabil, maka dengan yeh klungah bisa meredam hal tersebut.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ambil positifnya saja.</div>
<div>
Lakukan dengan tulus ikhlas, atau tidak sama sekali. ***</div>
<br />
<br />
<br />
<i><br /></i></div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-11103764112716602982020-03-31T06:55:00.000-07:002020-03-31T06:55:15.935-07:00Virus Corona (Covid-19), Pasar di Mengwi dan Tabanan Punya Jam Buka Berbeda<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqh4mhFMFQdClmy7SvmrIZ4SSmqSy5ovA5v6RAQRFuBptqIUNYj5pQquNARJ5jbXQfViUFcS2IWcK7W2aS6B8iqbcxC-i9i-3pUe0xn3rtjBxSimcBz0N8rOlEbB559lcTCN6cNGpjhOs/s1600/pasar+mengwi+buka+di+tengah+virus+corona.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pasar Mengwi buka seperti biasa di tengah wabah virus corona (covid-19)" border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqh4mhFMFQdClmy7SvmrIZ4SSmqSy5ovA5v6RAQRFuBptqIUNYj5pQquNARJ5jbXQfViUFcS2IWcK7W2aS6B8iqbcxC-i9i-3pUe0xn3rtjBxSimcBz0N8rOlEbB559lcTCN6cNGpjhOs/s640/pasar+mengwi+buka+di+tengah+virus+corona.jpeg" title="Pasar Mengwi buka seperti biasa di tengah wabah virus corona (covid-19)" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pasar Mengwi buka seperti biasa di tengah wabah virus corona (covid-19)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<a href="http://bali-unik.com/">BALI-UNIK.COM</a> - Pasar di Tabanan dan Mengwi, Badung tetap buka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di tengah wabah virus corona (covid-19).<br />
Walau sebelumnya masyarakat sempat resah karena informasi yang sempat beredar simpang siur.<br />
Ada yang mengatakan Pasar Mengwi tutup untuk mencegah penyebaran virus corona.<br />
Namun kenyataannya, sejak infonya beredar sebelum Hari Raya Nyepi, Pasar Mengwi hingga hari ini Selasa (31/3/2020) masih tetap buka seperti biasa.<br />
Seorang pedagang mengatakan, memang pembeli sedikit berkurang sejak ada isu pasar tutup.<br />
Namun semenjak pengelola pasar memberikan surat edaran berdasarkan hasil rapat Rabu (18/3/2020) dan ditempel di pasar, informasinya menjadi jelas sehingga pembeli kembali berkunjung seperti biasa.<br />
"Pasar tetap buka seperti biasa, ten wenten tutup," ungkap seorang pedagang jajan sambil menunjukkan surat edaran dari pengelola pasar.<br />
Keputusan Rapat Prajuru Desa Adat Mengwi dan Perangkatg Desa Mengwi yang bertempat di Wantilan Pura Dalem Gede Mengwi tersebut memutuskan:<br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>Pasar tumpah setiap Hari Raya Manis Nyepi di seputaran bencingah dan taman ayun ditutup total.</li>
<li>Pasar rakyat Desa Adat Mengwi tetap buka seperti biasa.</li>
</ol>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig1JXosqStYl9gHaL6mDJ12Zn_DLWRq6MyMpu0YNDIrlWbQkjOk9rYqOroC8-GzAJJYM6i1kIm8yqpcOdRKj-vrTq0rh_ZeSKfEEv3qTYOwepTkDKUC26x6c9VYRXXTBnsGjKhlUK2B3I/s1600/pasar+mengwi+buka+-+virus+corona+covid-19.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pasar mengwi buka seperti biasa" border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig1JXosqStYl9gHaL6mDJ12Zn_DLWRq6MyMpu0YNDIrlWbQkjOk9rYqOroC8-GzAJJYM6i1kIm8yqpcOdRKj-vrTq0rh_ZeSKfEEv3qTYOwepTkDKUC26x6c9VYRXXTBnsGjKhlUK2B3I/s400/pasar+mengwi+buka+-+virus+corona+covid-19.jpeg" title="pasar mengwi buka seperti biasa" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pasar Mengwi buka seperti biasa sesuai surat edaran yang diterima pedagang di Pasar Mengwi, Badung.</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Seluruh pedagang diharapkan menjaga kebersihan dan kesehatan masing-masing. Selalu waspada, tidak panik, dan tidak takut berlebihan.</div>
<div>
Pengelola pasar akan memberikan infomasi jika ada perubahan atau surat edaran baru terkait covid-19.</div>
<div>
Pasar Mengwi yang tetap buka sebenarnya cukup melegakan bagi saya pribadi yang biasa membeli berbagai kebutuhan sehari-hari di pasar ini.</div>
<div>
Namun, butuh kesadaran untuk waspada, menjaga jarak, untuk mengantisipasi penularan virus corona.</div>
<div>
Jika pasar ditutup tentu akan menyulitkan masyarakat terutama yang tidak punya stok makanan yang cukup.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwCrnl0cGyTyw5aLPWCbQWcZ4PLkAyrMVzYKb4P49YATy2ToarqPw7A7m5Twl-iBjZHh295KVNXO1bYMiYlAnP_ERqVxnPiPWl6-JXu8L2NOWeZyCF6PPXhJGpDrL08ZIVDaOckQvEWj8/s1600/pedagang+di+lapangan+danging+carik+semenjak+corona.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwCrnl0cGyTyw5aLPWCbQWcZ4PLkAyrMVzYKb4P49YATy2ToarqPw7A7m5Twl-iBjZHh295KVNXO1bYMiYlAnP_ERqVxnPiPWl6-JXu8L2NOWeZyCF6PPXhJGpDrL08ZIVDaOckQvEWj8/s400/pedagang+di+lapangan+danging+carik+semenjak+corona.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pedagang di Lapangan Dangin Carik sejak Minggu (29/3/2020) buka mulai Pukul 11.00 Wita</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Berbeda dengan di Tabanan, pasar buka namun jam operasionalnya berubah.</div>
<div>
Pasar bahkan toko-toko buka mulai Pukul 11.00 Wita - Pukul 14.00 Wita.</div>
<div>
Terdengar keluhan dari sejumlah pedagang maupun masyarakat terkait jam buka pasar tersebut yang mulai siang dan tutup siang juga.</div>
<div>
Bahkan pedagang yang biasa berjualan di atas mobil, sejak Minggu (29/3/2020) kemarin dipusatkan di Lapangan Daging Carik.</div>
<div>
Pedagang tampak dominan pedagang sayur mayur.</div>
<div>
Pembeli yang tidak hanya butuh sayur mayur mengatakan enggan datang ke sana karena tidak dapat memenuhi berbagai kebutuhan yang biasanya bisa mereka dapatkan dengan datang di satu tempat.</div>
<div>
Termasuk para pedagang juga mengeluh karena informasinya tidak ramai sehingga pembeli juga sepi.</div>
<div>
Selain itu, dengan jam buka yang dimulai siang hanya tiga jam, di pasar yang biasa malah menyebabkan penumpukan pembeli.</div>
<div>
Orang datang pada jam yang sama, keramaian terpusat pada tiga jam tersebut sehingga sulit melakukan social distancing.</div>
<div>
Pemerintah berdaya upaya melakukan pengaturan tentu dengan berbagai alasan.</div>
<div>
Sebaiknya kita sadar diri melakukan pencegahan.</div>
<div>
Sebab, seberapa ketatpun aturan yang dibuat, tanpa ada kesadaran dari diri sendiri maka akan sulit untuk memutus rantai penyebaran covid-19. ***</div>
<br />
<br /></div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-65461097626807920632020-03-31T04:25:00.001-07:002020-03-31T04:25:19.028-07:00Upakara atau Banten Jalan Penebusan Dosa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu7ASvUMiL_-LJc1sdZ536CHh8yxzbbuPVHwcwFBFkmoYuoqm1rv1W9qVpbdNTCP0Kcrlpte8xb46vqrieYb64qsibYjQ1JU20ixwQwKI-UbrR9x12Lv7O1TV3TxI0gHTrU-p9EXiQavA/s1600/mebanten+canang.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="mebanten canang" border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu7ASvUMiL_-LJc1sdZ536CHh8yxzbbuPVHwcwFBFkmoYuoqm1rv1W9qVpbdNTCP0Kcrlpte8xb46vqrieYb64qsibYjQ1JU20ixwQwKI-UbrR9x12Lv7O1TV3TxI0gHTrU-p9EXiQavA/s640/mebanten+canang.jpeg" title="mebanten canang" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mebanten canang.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<a href="http://bali-unik.com/">BALI-UNIK.COM</a> - Umat Hindu tidak pernah lepas dengan upakara (banten).<br />
Upakara menurut penjelasan Ida Bagus Sudarsana, merupakan simbol Sang Hyang Widhi, sehingga banten bisa disebut <i>widhi wedani</i>.<br />
Upakara adalah mantra yang disebut yantra.<br />
Sehingga seringkali umat Hindu <i>pepolosan, </i>menghaturkan banten bisa tanpa mantra, hanya menggunakan bahasa ibu.<br />
Banten yang dihasilkan dari tapak tangan sendiri dan dihaturkan untuk tempat suci (sanggah/merajan) sendiri akan diterima dan sebagai jalan penebusan dosa.<br />
Untuk itu, semua orang harus menjadi pemangku untuk merajannya sendiri, disebut Pemangku Nilarta.<br />
Disebutkan, upakara adalah sarana penyupatan.<br />
Tanpa banten, kita tidak bisa nyupat diri sendiri maupun makhluk lain.<br />
Upakara sebagai sarana penebusan dosa.<br />
Weda mengungkapkan, jika tidak menyadari Beliau ada dalam diri, maka tidak akan melebur dosa.<br />
Caranya adalah dengan melaksanakan <a href="https://www.bali-unik.com/2019/12/banten-ayaban-tumpeng-5-bungkul-untuk.html" target="_blank">upacara otonan</a>.<br />
Dalam Weda, tidak ada disebutkan pejati, pengambean, dan upakara lainnya.<br />
Hanya ada disebutkan air, bunga, dan api.<br />
Tetapi oleh Maharesi dirangkai sehingga ada <a href="https://www.bali-unik.com/2012/03/jenis-jenis-canang.html" target="_blank">canang</a>.<br />
Canang berasal dari kata Can Bahasa Sansekerta yang berarti cemerlang.<br />
Sehingga canang artinya cahaya/indah.<br />
Canang dijelaskan dalam Lontar Tutur Sang Hyang Kusuma Sari.<br />
Canang simbol Sang Hyang Widhi (Ongkara).<br />
<br />
<b>Bentuk tetuasan:</b><br />
1. Bundar: simbol windhu (matahari) seperti tamas, sesayut<br />
2. Segi empat: simbol ardha candra (bulan), seperti ceper.<br />
3. Segi tiga: simbol nada (Ongkara), bintang<br />
4. Tedong: simbol isi alam<br />
<br />
Ukuran canang, sikutnya satu jari + ngandang (telunjuk).<br />
Sambungan ketika menjarit canang di kiri supaya tidak tulah.<br />
Isi canang: pisang satu iris, jaja gina dan jaja uli, tebu satu iris.<br />
***<br />
<br /></div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-61773271237018536382020-03-26T07:28:00.000-07:002020-04-04T00:43:27.901-07:00Suara Kulkul Puri Agung Klungkung, Soda Putih Kuning, Segehan Wong-wongan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWUcQLr78Om_utevclHyRfiG1WCsAZDwqyZd997SIQZGIMtcyz57Qbgn9NXCjtwRzDmR9GgDnjPQMXAKVs8HjoxhDMdWKoZEMlydijEpiOHL4R2HCqXJfqHTauFTsBQ0I9u-C2zszNZHk/s1600/suara+kulkul+puri+agung+klungkung+dan+segehan+wong-wongan.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="suara kulkul puri agung klungkung dan segehan wong-wongan" border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWUcQLr78Om_utevclHyRfiG1WCsAZDwqyZd997SIQZGIMtcyz57Qbgn9NXCjtwRzDmR9GgDnjPQMXAKVs8HjoxhDMdWKoZEMlydijEpiOHL4R2HCqXJfqHTauFTsBQ0I9u-C2zszNZHk/s640/suara+kulkul+puri+agung+klungkung+dan+segehan+wong-wongan.jpeg" title="suara kulkul puri agung klungkung dan segehan wong-wongan" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Segehan wong-wongan dan segehan kepelan berisi pandan berduri dihaturkan di lebuh terkait informasi yang beredar tentang suara kulkul di Puri Agung Klungkung, Bali</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>BALI-UNIK.COM -</b> Nyepi Tahun 2020 di Banjar Umabian, Desa Peken Belayu, Marga,
Tabanan, Bali. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ini adalah Nyepi pertama di rumah bajang setelah saya
menikah Tahun 2012 silam. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Nyepi kali ini menjadi berbeda, selain karena tempatnya
bukan di rumah suami, juga karena wabah virus corona yang menjangkiti Bali,
Indonesia, bahkan dunia.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Perbincangan di antara kami sekeluarga, kalau bukan tentang
Gunggus (anak laki-laki saya), tidak kalah banyak tentang virus corona.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Corona oh corona… Namanya begitu popular hingga dadong (nenek)
yang tidak pernah mengakses media sosial sangat fasih menyebut corona.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Suatu senja saat Nyepi, bahkan burung-burung dan binatang
sawah yang biasanya ramai bersahutan seakan menyepi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dari balik pagar rumah terdengar orang memanggil.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
“Tugus Aji, tiang nunas pandan nggih,” ucap suara tersebut.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tanpa melihat siapa yang bicara, dari dalam kamar ajik
menjawab, “nggih durusang.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tidak berselang lama, lagi-lagi ada suara orang memanggil, “Tuaji
tiang nunas pandan medui nggih.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Karena penasaran, tidak biasanya saat Nyepi ada orang yang
minta pandan medui, ajik pun keluar menenggok.<o:p></o:p><br />
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Poppins, Arial, sans-serif; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: 1.425em; margin: 0px 0px 15px; padding: 0px; text-align: left; transition: font-size 0.2s linear 0s; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: x-small;"><b><a href="https://www.bali-unik.com/2020/04/nasi-wong-wongan-dan-nyejer-daksina.html" target="_blank">Nasi Wong-wongan dan Nyejer Daksina Hingga Si Corona Enyah</a></b></span></div>
<div>
“Wenten napi mbok ngerereh don pandan?,” tanya ajik.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
“Niki tu, kocap mekarya penangkal corona,” ungkap wanita yang
terlihat sangat sepuh tersebut.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Wanita berpakaian kebaya cokelat dengan kain batik dan
selendang itu tanpak memotong tiga helai daun pandan di luar rumah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
“Suksma tuaji, tiang pamit jagi mekarya segehan,” ucapnya
seraya berlalu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Hari makin senja, lagi-lagi ada orang memanggil-manggil.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kali ini terdengar lebih kencang, maklum karena tidak ada lagi
yang duduk di bale sehingga suaranya dikencangkan agar terdengar sampai di
dalam rumah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
“Swastyastu dayu biyang, tiang nunas pandang medui nggih,” ucapnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
“Nggih,” sahut ajik sambil menuju ke depan rumah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
“Tu, ten mekarya segehan corona?,” tanya wanita tua yang datang
bersama wanita muda itu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
“Nggih, wawu rame nak nikin mekarya rayunan putih kuning
sareng segehan wong-wongan medaging pandan,” ucap ajik.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Saat Pangerupukan memang ramai di media social, postingan
dan rekaman suara yang mengatakan pajenengan kulkul Puri Agung Klungkung sekitar
Pukul 20.20 Wita bersuara sendiri tanpa ada yang memukul.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Diminta agar semua warga Bali menghaturkan rayunan putih
kuning, memasang seselat daun pandan berduri berisi bawang putih, bawang merah,
dan cabai ditusuk diikat jadi satu dengan benang tridatu di jaba. Serta tapak
dara di jaba rumah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Selain itu juga dihaturkan segehan wong-wongan dan segehan
kepel di jaba rumah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Saat menghaturkan rayunan dan segehan, yang diucapkan secara
pepolosan “gering gerubug mekaon, gering gerubug mekaon, gering gerubug mekaon”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Konon, kulkul Puri Agung Klungkung akan berbunyi hanya
ketika ada bahaya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai peringatan adanya bahaya atau gering.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Orang Bali memang meyakini adanya alam niskala dan terbiasa
dengan sesuatu yang tidak tampak nyata.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai wujud bhakti biasanya akan cepat menerima informasi
tersebut, dan untuk amannya seringkali mengikuti informasi yang beredar.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Padahal, imbauan yang resmi biasanya datang dari PHDI (Parisadha
Hindu Dharma Indonesia).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Namun, kembali lagi pada kleteg bayu ketika mendapat
informasi tersebut.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bisa dilakukan selama tidak menimbulkan kerugian bagi diri
sendiri maupun orang lain.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sebab tidak diketahui secara pasti apakah informasi yang
beredar tersebut benar adanya, karena tidak semua orang mendengarkan suara
kulkul tersebut, meski yang tinggal di Klungkung.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kembali lagi, ini lebih pada kleteg bayu. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Menurut saya pribadi, sesuatu yang dilakukan dengan penuh
keyakinan maka akan mendatangkan hasil sesuai keyakinan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Jika tidak ada keyakinan dalam diri, maka sebaiknya tidak
dikerjakan, karena dikerjakan pun tidak akan ada hasilnya. Namun, tetap lebih
baik mencari informasi yang vakid terlebih dahulu dibandingkan milu-milu
tuwung. ***<o:p></o:p></div>
<br /></div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-23033441368144201612020-03-23T04:21:00.000-07:002020-03-23T04:21:01.875-07:00Segehan Agung<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLSdAbF0yGvZVPgwU5Nyqy9_6dZe68NpjMcB8NWReK_4o5hmSDf1_FgIJhuxD4NHeAsz2h6BgHgoRkRrscFDiuT73EI461HiKIYHqhFhbJJ9rGe2zKo2RwgAzpncgNIpRODlgmzNYKmAg/s1600/Segehan+Agung.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Segehan Agung" border="0" data-original-height="1016" data-original-width="1280" height="508" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLSdAbF0yGvZVPgwU5Nyqy9_6dZe68NpjMcB8NWReK_4o5hmSDf1_FgIJhuxD4NHeAsz2h6BgHgoRkRrscFDiuT73EI461HiKIYHqhFhbJJ9rGe2zKo2RwgAzpncgNIpRODlgmzNYKmAg/s640/Segehan+Agung.jpeg" title="Segehan Agung" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: left;">Segehan Agung</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<b><br /></b>
<b>BALI-UNIK.COM -</b> Segehan agung menjadi satu bagian dalam upakara tawur (caru) kesanga bertepatan pangerupukan, sehari sebelum Hari Suci Nyepi.<br />
Segehan agung sesuai dengan Yayasan Dharma Acarya (Ida Bagus Sudarsana), terdiri dari:<br />
1. Tempeh sebagai alas<br />
2. Di atas tempeh diletakkan taledan dari daun kelapa hijau<br />
3. Berisi raka-raka akebis-akebis lengkap dengan sampian plaus<br />
4. Segehan ini terdiri dari 11 tangkih bucu telu (ituk-ituk) yang disusun sedemikian rupa di atas taledan. Ituk-ituk ini berisi nasi sasah putih, bawang, jahe.<br />
5. Di tengah-tengah taledan diletakkan daksina jangkep beralas ituk-ituk masineh (entog-entog).<br />
6. Dilengkapi payuk pere untuk tempat air<br />
7. Di bagian paling atas diletakkan canang sari.<br />
Dalam prakteknya, segehan agung seringkali ada perbedaan di setiap daerah.<br />
Namun menurut bali-unik.com, perbedaan tersebut bukan halangan untuk meyadnya.<br />
Ikuti yang sudah ada atau pelajari dari guru yang tetpercaya.<br />
Yang terpenting mudah dalam penerapannya, tidak menjadi beban, sesuai dengan keyakinan hati.<br />
Seperti segehan agung di Tabanan, kelapa yang digunakan bukan kelapa daksina melainkan kelapa hijau.<br />
Hingga saat ini masih terus berlangsung karena desa kala patra.<br />
Jadi, yang mana segehan agung yang sameton pakai saat tawur kesanga besok?<br />
Tidak masalah, yang terpenting adalah niat dan keyakinan karena tujuannya adalah sama untuk mecaru. *</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-85294384177925569212020-03-23T01:35:00.000-07:002020-03-23T01:35:41.397-07:00Segehan Nasi Cacahan 108 Tanding<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYpSi_AnJdsRZzhnmJ_fiv2Xj_ikNx86iJ356wczZ5VUu9fJSj1OeQjedGSRIbhbvxGZLEA1_WNrAevQxSGAPayoBXH1QihifDBrC4MgH3CGqTHB1O5E5HV98nm3hsB7gvu9Vj1-uE7aU/s1600/Segehan+Nasi+Cacahan+108+Tanding.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Segehan Nasi Cacahan 108 Tanding" border="0" data-original-height="958" data-original-width="1280" height="476" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYpSi_AnJdsRZzhnmJ_fiv2Xj_ikNx86iJ356wczZ5VUu9fJSj1OeQjedGSRIbhbvxGZLEA1_WNrAevQxSGAPayoBXH1QihifDBrC4MgH3CGqTHB1O5E5HV98nm3hsB7gvu9Vj1-uE7aU/s640/Segehan+Nasi+Cacahan+108+Tanding.jpeg" title="Segehan Nasi Cacahan 108 Tanding" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption"><span style="font-size: 12.8px;">Segehan Nasi Cacahan 108 Tanding</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<b>BALI-UNIK.COM -</b> Segehan nasi cacahan 108 tanding dengan ulam jejeroan matah merupakan kelengkapan dalam upakara tawur (caru) kesanga lan ngerupuk di setiap rumah.<br />
Segehan 108 tanding menggunakan nasi sasahan.<br />
Alas segehan ini menggunakan taledan dari slepan (daun kelapa hijau).<br />
Alas segehan ini biasanya banyak dijual di pasar jelang pangerupukan.<br />
Taledan memiliki panjang dan lebar yang berbeda, disesuaikan dengan ukuran tangkih yang akan di susun di atasnya.<br />
Jumlah tangkih 108 disusun 12 x 9.<br />
Maksudnya 9 tangkih dalam 12 baris.<br />
Pada tangkih diisi nasi sasahan.<br />
Di atas nasi diisi saur (kelapa yang disangrai).<br />
Di bagian paling atas diletakkan canang sari.<br />
Upakara yang dihaturkan sehari sebelum Nyepi ini biasanya sudah dipersiapkan sejak seminggu sebelum dihaturkan.<br />
Segehan cacahan 108 tanding dengan jejeroan dihaturkan di jaba atau lebuh (depan pintu masuk halaman rumah).<br />
Dilengkapi dengan segehan agung serta tetabuhan arak berem, air tawar dari desa.<br />
Demikian juga jejeroan didapatkan dari desa, biasanya sehari sebelum pangerupukan.<br />
Segehan ini dihaturkan ke hadapan Dang Bhuta Bala dan Sang Kala Bala.<br />
Semua segehan ini dihaturkan di bawah pada saat sandi kala sekitar pukul 18.30 Wita. ***</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-8805459988666673402020-01-22T08:27:00.000-08:002020-01-22T11:26:35.616-08:00Hari Raya Siwa Ratri, Tilem Kapitu, dan Tumpek Bubuh Januari 2020<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIGnymNRV8yuDRumSZ0kfzeqAbewJWWizsXQnHWMhrBtP_mbRT-eOCiMBh1Uo46BcsqT3yqBGfvWo9IM6H-8rQVy1igf_GSsRyQDXiQV34VuHUkWmo8gCzBK0e8so6OE46Zkuc_GKe3LI/s1600/96435762-9A00-469A-BB37-3D2A52001B3A.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pejati, siwa ratri, tilem, tumpek bubuh" border="0" data-original-height="1202" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIGnymNRV8yuDRumSZ0kfzeqAbewJWWizsXQnHWMhrBtP_mbRT-eOCiMBh1Uo46BcsqT3yqBGfvWo9IM6H-8rQVy1igf_GSsRyQDXiQV34VuHUkWmo8gCzBK0e8so6OE46Zkuc_GKe3LI/s640/96435762-9A00-469A-BB37-3D2A52001B3A.jpeg" title="pejati, siwa ratri, tilem, tumpek bubuh" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Banten pejati dihaturkan dalam setiap upacara, Siwa Ratri, Tilem maupun Tumpek Bubuh</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><a href="http://bali-unik.com/">BALI-UNIK.COM</a> – <b>Siwa Ratri</b></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mendekati peghujung Januari 2020, umat Hindu
merayakan Hari Suci Siwa Ratri, Kamis (23/1/2020).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hari suci Siwa Ratri dirayakan setiap setahun sekali, sebagai
malam introspeksi diri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada hari Siwa Ratri, umat melaksanakan jagra, upawasa, dan monabrata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jagra adalah tidak tidur atau terjaga, sesungguhnya memiliki
makna manusia ingat atau eling dengan makna penjelmaan sebagai manusia, ingat
akan kemahakuasaan Sang Hyang Widhi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Upawasa adalah tidak makan dan minum dilakukan dari pagi
sejak matahari terbit hingga keesokan harinya (24 jam). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Upawasa bermakna sebagai wujud syukur atas anugerah makanan
dan minuman, tidak rakus, tidak makan sembarangan dan bisa merasakan kesusahan
orang yang kekurangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Monabrata adalah tidak berbicara sehari penuh, sebagai wujud
pengendalian diri dalam berbicara, agar tidka megeluarkan kata-kata yang tidak
baik, menyakitkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Itulah tiga brata saat hari Siwa Ratri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Menurut ala ayuning dewasa, pada tanggal 23 Januari ini
tidak baik untuk melakukan upaara pernikahan, ngaben, maupun membangun rumah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tilem Kapitu</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setelah Siwa Ratri,
keesokan harinya adalah Tilem Kapitu, Jumat (24/1/2020)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada hari Tilem umat Hindu meghaturkan sembah bhakti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada hari tersebut juga berlangsung upacara aci petahunan di
Pura Ulun Kulkul Besakih, Ngusaba Buluh di Pura Benua Kawasan Besakih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Menurut ala ayuning dewasa, pada Tilem Kapitu ini juga tidak
baik melakukan upacara pernikahan, ngaben, dan membangun rumah. Namun pada hari
ini baik untuk memasang guna-guna.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tumpek Bubuh</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada Sabtu (25/1/2020) setelah Tilem adalah Tumpek Wariga/
Tumpek Uduh/Tumpek Pengatag/Tumpe Bubuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada hari tersebut, umat Hindu memuja Sanghyang Sangkara,
memohon agar tumbuh-tumbuhan subur, berbunga, berbuah lebat sehingga bermanfaat
untuk kesejahteraan dan kemakmuran umat manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tumpek bubuh merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">Tumbuh-tumbuhan berbunga dan berbuah sehingga
dapat dimanfaatkan </span>untuk kebutuhan upacara ***</span></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-72675684829006508532020-01-21T20:32:00.001-08:002020-01-21T21:05:47.270-08:002 Pratima Pura Dalem Pinge Tabanan Dicuri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwm1qhK9YWE1M8Z2RE5mIiNcscYt-vKdJlWjeq9VU9wnTD_ntRBDCu8wNfUVS1uRsypSPGLdNvIQbxK6jC-99_K0RahPffeLkGicRxX2x78U8vxRPNZzq2o3CONvFlz0AfEEUomz3W3-4/s1600/78E23ADD-8E88-4211-8F0D-44AAA57BC980.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pura dalem pinge kecurian prerima" border="0" data-original-height="1068" data-original-width="1600" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwm1qhK9YWE1M8Z2RE5mIiNcscYt-vKdJlWjeq9VU9wnTD_ntRBDCu8wNfUVS1uRsypSPGLdNvIQbxK6jC-99_K0RahPffeLkGicRxX2x78U8vxRPNZzq2o3CONvFlz0AfEEUomz3W3-4/s640/78E23ADD-8E88-4211-8F0D-44AAA57BC980.jpeg" title="pura dalem pinge kecurian pratima" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pura Dalem Pinge Tabanan diacak-acak pencuri pratima, Sabtu (18/1/2020)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Semoga pencurinya segera ditangkap<br />
<b><br /></b>
<b>BALI-UNIK.COM</b> - Pura Dalem Pinge di Banjar Pinge, Desa Baru, Marga, Tabanan, Bali kemalingan pratima.<br />
Hal ini baru diketahui Sabtu (18/1/2020) pagi.<br />
Pura Dalem Pinge ini letaknya berdampingan dengan SDN 1 Baru.<br />
Kecurian di pura tersebut kecurian diketahui seorang guru yang menyadari kehilangan monitor komputer di SDN 1 Baru.<br />
“Guru yang pertama kali tiba di sekolah untuk mengajar mengetahui monitor komputernya hilang saat hendak menyalakan komputer,” ungkap Ida Bagus Ketut Surya Gumana, seorang guru yang mengajar di SDN 1 Pinge.<br />
Setelah itu mengecek di sekeliling sekolah khususnya di pura, ternyata kondisi pura sudah diacak-acak.<br />
Hal ini kemudian dilaporkan ke pemangku untuk melakukan pengecekan, ternyata benar sebanyak dua pratima pura hilang.<br />
Kotak penyimpanannya dibiarkan berserakan di halaman pura.<br />
Kejadian ini langsung diselidiki oleh kepolisian Polsek Marga dan Polres Tabanan.<br />
Semoga pencurinya segera ditangkap. ***</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-32843909090249708622020-01-16T05:21:00.002-08:002020-01-16T05:21:56.726-08:00Ida Pedanda Geria Pesaji Dangin Carik Meninggal Dunia, Pelebon 11 Februari 2020<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJVVsXhtNudtA6N84dHbGlIWLJ3-NMDIayC4Uylp7GaFWma4pcmsPb0sIx4NwwspgfllC7Xeawylh0I7lPcv7S31VjZ52ujAgyzB4MrxVfWPCvKpquC4D2Rrk3NBM0_XbHUT5VfCTA9JI/s1600/Ida+Pedanda+Gede+Putra+Pesaji.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Ida Pedanda Gede Putra Pesaji meninggal dunia" border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJVVsXhtNudtA6N84dHbGlIWLJ3-NMDIayC4Uylp7GaFWma4pcmsPb0sIx4NwwspgfllC7Xeawylh0I7lPcv7S31VjZ52ujAgyzB4MrxVfWPCvKpquC4D2Rrk3NBM0_XbHUT5VfCTA9JI/s640/Ida+Pedanda+Gede+Putra+Pesaji.jpeg" title="Ida Pedanda Gede Putra Pesaji meninggal dunia" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ida Pedanda Gede Putra Pesaji saat masih nyeneng, muput upacara tiga bulanan di Jro Wetan, Denbantas, Tabanan.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<a href="http://bali-unik.com/">BALI-UNIK.COM</a> - Ida Pedanda Gede Putra Pesaji meninggal dunia pada 29 Desember 2020 lalu.<br />
Ida Pedanda meninggal sehari setelah merayakan ulang tahun ke-62.<br />
"Ida ulang tahun tanggal 28 Desember, dan keesokan harinya meninggalkan kita semua," ungkap Ida Bagus Ngurah Agung Parasara yang merupakan putra Ida Pedanda, saat ditemui di Geria Pesaji, Banjar Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Tabanan, Bali, Rabu (15/1/2020).<br />
Ida Pedanda yang mediksa pada Tahun 2009 silam ini diketahui tidak ada mengeluhkan sakit sama sekali sebelum ditemukan meninggal dunia di kamar Beliau.<br />
"Pemargi Ida becik, Moksa. Ten wenten mengeluh sakit, ten memberatkan kita," ungkapnya.<br />
Selama ini, Ida Pedanda dikenal sehat, tanpa ada riwayat penyakit yang diderita.<br />
Gus Ngurah mengatakan sangat kehilangan sosok Ida Pedanda.<br />
Setelah mediksa, saat melinggihan weda, Ida sudah langsung muput ngaben.<br />
Karena sejak walaka Ida sudah terbiasa, bahkan sejak SMP sudah menjalani walaka, nopeng, dan menjadi dalang.<br />
Saat wakala, Ida selalu rutin menjalankan penglukatan gratis pada umat bertepatan Tumpek Wayang.<br />
Hanya menjalankan pica sang hyang ringgit. Ngemargiang penglukatan wayang kepada masyarakat umum","jelasnya.<br />
Demikian juga setelah mediksa, Ida masih tetap menjalankan wayang dan melakukan penglukatan gratis tersebut karena belum ada yang bisa melanjutkannya.<br />
"Maka setelah Ida meninggalkan kami, saya bingung,"ungkapnya.<br />
Saat meluasan memang tidak ada pesan apa pun, hanya Ida sudah mendapat tempat bagus, di surya sehingga Ida memargi. ***<br />
<br />
<b>Runtutan Upacara Pelebon Ida Pedanda Gede Putra Pesaji:</b><br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Melelet (Buda Kliwon Gumbreg, 15 Januari 2020). </li>
<li>Tilem. Ngentos ante Pukul 00.00 Wita. Ngaturang saji Pukul 16.00 Wita.</li>
<li>Purnama. Ngaturang saji Pukul 16.00 Wita.</li>
<li>Melaspas kajang, 10 Februari 2020</li>
<li>Pelebon, 11 Februari 2020.</li>
<li>Ngangget don bingin, Maret 2020.</li>
</ul>
<br />
<br />
<br /></div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-81275202605874426632020-01-08T06:15:00.003-08:002020-01-08T06:15:45.646-08:00Baik Buruknya Bulan (Sasih) untuk Menikah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2vHNx4gMP7KQB1u4xuQ5n1PdJAkS1Bw5vG3rzcZklaiUUXx7EDrp5DBwx-Fyd28pkUYtAHAK2px1NB2U-_gd9VJ4XWBI_ED5jOxt7z2LGOTlmfT5QyLfU-sJI3QKfL-XIf-vVLNp_M-E/s1600/ilustrasi+menikah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="baik buruknya bulan untuk menikah" border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2vHNx4gMP7KQB1u4xuQ5n1PdJAkS1Bw5vG3rzcZklaiUUXx7EDrp5DBwx-Fyd28pkUYtAHAK2px1NB2U-_gd9VJ4XWBI_ED5jOxt7z2LGOTlmfT5QyLfU-sJI3QKfL-XIf-vVLNp_M-E/s1600/ilustrasi+menikah.jpg" title="baik buruknya bulan untuk menikah" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi baik buruknya bulan untuk menikah. Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/1588877-1588877/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1044416" style="color: #191b26; cursor: pointer; margin: 0px; outline: 0px !important;">Steve Howard</a> dari <a href="https://pixabay.com/id/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1044416" style="color: #191b26; cursor: pointer; margin: 0px; outline: 0px !important;">Pixabay</a><span style="background-color: white; color: #191b26; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: small; white-space: nowrap;"> </span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<a href="http://bali-unik.com/">BALI-UNIK.COM</a> - Baik buruknya bulan (sasih) untuk melangsungkan pernikahan:<br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>Kasa : buruk, anaknya sengsara</li>
<li>Karo: buruk, sangat miskin</li>
<li>Ketiga: sedang, banyak anak</li>
<li>Kapat: baik, banyak harta dan sahabat</li>
<li>Kelima: baik, banyak rejeki</li>
<li>Kenem: buruk, janda</li>
<li><a href="https://www.bali-unik.com/2020/01/januari-2002-sasih-kapitu-dewasa.html" target="_blank"><b>Kepitu</b></a>: baik, mendapatkan keselamatan</li>
<li>Kawulu: buruk, sangat miskin</li>
<li>Kesanga: buruk sekali, tidak putus-putusnya mendapat malapetaka</li>
<li>Kedasa: baik sekali, hidup rukun dan bahagia</li>
<li>Desta: buruk, mendapat malu</li>
<li>Sadha: buruk, kesakitan</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-33013343712474706592020-01-04T22:41:00.001-08:002020-01-08T06:17:39.643-08:00Januari 2020 - Sasih Kapitu Dewasa Nganten (Menikah)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgneS1AiWOIrEN_fPQ31bExQYud607jQtoPWG5u4AN5sWZlTYDe5nxz6OiFmdj11zN_UVc8d_d8HUXa1g6XfqM_0VSl7sN8BqYcSiGpJJ4FD273zhO8SenoLp4S6JKw_Pj3rua2XE91bLc/s1600/sasih+kapitu+dewasa+menikah.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Sasih kapitu dewasa menikah" border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgneS1AiWOIrEN_fPQ31bExQYud607jQtoPWG5u4AN5sWZlTYDe5nxz6OiFmdj11zN_UVc8d_d8HUXa1g6XfqM_0VSl7sN8BqYcSiGpJJ4FD273zhO8SenoLp4S6JKw_Pj3rua2XE91bLc/s1600/sasih+kapitu+dewasa+menikah.png" title="Sasih kapitu dewasa menikah" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sasih kapitu dewasa menikah. Foto: <a href="https://pixabay.com/illustrations/rings-jewellery-wedding-gold-marry-2634929/" target="_blank">Pixabay/MasterTux</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<a href="http://bali-unik.com/">BALI-UNIK.COM</a> - Sasih kapitu dewasa ayu untuk menikah.<br />
Seperti yang terjadi saat ini di Bulan Januari 2020, undangan pernikahan banyak datang dari saudara, tetangga, sahabat dan kawan.<br />
Berdasarkan wariga, sasih kapitu merupakan waktu yang baik untuk melangsungkan pernikahan.<br />
Pernikahan yang berlangsung diyakini akan memberikan kebaikan dan mendapat keselamatan.<br />
Sasih ini sampai tanggal 24 Januari 2020.<br />
Namun tidak semua tanggal tersebut baik, karena setelah tanggal 18 Januari sudah memasuki Wuku Wariga meskipun masih Sasih Kapitu.<br />
Sebab, ada larangan pernikahan pada Wuku Rangda Tiga, yaitu Wariga, Warigadean, Pujut, Pahang, Menahil, Perangbakat.<br />
Akibatnya diyakini sangat buruk, berakibat janda.<br />
Larangan lainnya adalah saat Panglong: buruk sekali, selamanya hidup sengsara, kesakitan berakibat sampai mati.<br />
<br />
Baik buruknya hari untuk melangsungkan perkawinan:<br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>Minggu: buruk, sering bertengkar, bisa berakibat cerai</li>
<li>Senin: baik, mendapat keselamatan</li>
<li>Selasa: buruk, selalu bertengkar, sama-sama tidak mau mengalah</li>
<li>Rabu: baik, hidup bahagia</li>
<li>Kamis: baik, hidup senang, keluarga rukun</li>
<li>Jumat: baik, selamat sentosa</li>
<li>Sabtu: sangat buruk, selamanya hidup sengsara</li>
</ol>
<div>
<a href="https://www.bali-unik.com/2020/01/baik-buruknya-bulan-sasih-untuk-menikah.html" target="_blank"><b>Baik Buruknya sasih (bulan) untuk Melangsungkan Pernikahan</b></a></div>
<div>
<br /></div>
Jika sasih kapitu baik untuk melangsungkan pernikahan, ternyata sasih kapitu tidak baik untuk mulai menempati rumah.<br />
Menurut wariga, mulai menempati rumah saat sasih kapitu berakibat buruk, kesakitan.<br />
***<br />
<br />
<br /></div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-87137990062807762742019-12-26T05:24:00.001-08:002019-12-26T05:24:37.547-08:00Segehan Warna 9 pada Upacara Nangluk Merana<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfLlcWvi7q1j4LfFAF0qarp9kdjZumcYDZ7AVasD8w6wmz3N52AhhOzzaA_6E02qS8mXTFIxuVOdToO6_8BpH99tAT2i16yf_42dPNRv0TUeEFjrx6J2XtNcNnYvbdYaXQQoEUMVAKC-4/s1600/segehan+warna+9+untuk+nangluk+merana.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="segehan warna 9" border="0" data-original-height="498" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfLlcWvi7q1j4LfFAF0qarp9kdjZumcYDZ7AVasD8w6wmz3N52AhhOzzaA_6E02qS8mXTFIxuVOdToO6_8BpH99tAT2i16yf_42dPNRv0TUeEFjrx6J2XtNcNnYvbdYaXQQoEUMVAKC-4/s1600/segehan+warna+9+untuk+nangluk+merana.jpg" title="segehan warna 9 " /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Segehan warna 9 pada upacara Nangluk Merana</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<a href="http://bali-unik.com/">BALI-UNIK.COM</a> -<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Segehan warna 9 pada <a href="https://www.bali-unik.com/2019/12/banten-upacara-nangluk-merana-untuk-di.html" target="_blank">upacara Nangluk Merana</a> diletakkan di bawah sanggah cucuk.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">S<a href="https://www.bali-unik.com/2012/03/segehan-dan-jenisnya.html" target="_blank">egehan</a> warna 9 ini satu buah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti namanya, segehan warga sembilan terdiri dari nasi 9 warna.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di antaranya: </span><br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">putih, </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">merah muda, </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">merah, </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">oranye,</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">kuning, </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">gadang, </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">selem (hitam),</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">abu-abu, </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">dan brumbun dialasi dengan <i>muncuk </i>(ujung) daun pisang.</span></li>
</ul>
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penempatan warna nasi, sebagai berikut:</span><br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Nasi putih diletakkan di arah timur (kanan),</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Merah muda arah tenggara, </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Merah selatan, </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Oranye barat daya. </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kuning di barat, </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Gadang barat laut, </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hitam di utara, </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abu-abu di timur laut, </span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">dan brumbun di tengah.</span></li>
</ul>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penempatan warna nasi pada segehan warna 9 ini sesuai dengan pengider Dewata Nawa Sanga. </span></div>
<div>
<ol style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna putih dengan Dewa Iswara di sebelah timur.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna merah muda dengan Dewa Mahesora di sebelah tenggara.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna merah dengan Dewa Brahma di selatan.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna oranye dengan Dewa Rudra di sebelah barat daya.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna kuning dengan Dewa Mahadewa di sebelah barat.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna hijau dengan Dewa Sangkara di sebelah Barat Laut.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna hitam dengan Dewa Wisnu di sebelah Utara.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna abu-abu dengan Dewa Sambu di sebelah Timur Laut.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna brumbun (campuran antara putih, merah, hitam, dan kuning). ***</span></li>
</ol>
</div>
</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-31521971487419542532019-12-25T07:12:00.000-08:002019-12-26T04:42:03.353-08:00Banten Upacara Nangluk Merana untuk di Rumah, Bertepatan Tilem<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqBXrqEnAO4Pj8MTsK-M3MEU7slnZ6VZSG6YJOvwIBU8UyNDp1uukunWXaKzT-6JSwvmiz8USHFz2dZvhbJPISzoJRqeTgz6-9Gw1CfLFFcqoLVCEtiB9aqeTinjDYVA97PH1RMmPg5p8/s1600/banten+nangluk+merana+bertepatan+tilem.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="banten upacara nnagluk merana" border="0" data-original-height="498" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqBXrqEnAO4Pj8MTsK-M3MEU7slnZ6VZSG6YJOvwIBU8UyNDp1uukunWXaKzT-6JSwvmiz8USHFz2dZvhbJPISzoJRqeTgz6-9Gw1CfLFFcqoLVCEtiB9aqeTinjDYVA97PH1RMmPg5p8/s1600/banten+nangluk+merana+bertepatan+tilem.jpg" title="banten upacara nnagluk merana" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Banten upacara nangluk merana untuk di paumahan dan Kober Gana Pati yang dipasang di sanggah cucuk</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<b><a href="http://bali-unik.com/">BALI-UNIK.COM</a> - </b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Upacara Nangluk Merana dilaksanakan pada Kamis (26/12/2019) atau Wraspati Kliwon Ukir, bertepatan dengan Tilem.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Upacara berlangsung dari Pukul 09.00, Ida Bhatara Ratu Ayu dan Ratu Gede dihaturkan upacara di perempatan Pura Desa dan Puseh (Jalan Gajah Mada, Denpasar), dengan dipimpin oleh Ida Pedanda Made Gede Putra Karang.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah upacara di perempatan Pura Desa dan Puseh tersebut selesai, para kelian Banjar memohon Tirta Ida Bhatara dan Tirta caru yang selanjutnya dibawa ke setiap banjar.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tirta inilah kemudian dimohonkan oleh krama banjar untuk upacara di masing-masing rumah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tirta Ida Bhatara dipercikkan pada setiap pelinggih dan pada sanggah cucuk, kemudian dipercikkan pada setiap anggota keluarga.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelum disiratkan, pada masing-masing rumah dihaturkan pejati pada pelinggih Ida Bhatara Hyang Guru (rong tiga).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain itu, menancapkan sanggah cucuk dengan kober Gana Pati yang dibagikan dari banjar.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada sanggah cucuk berisi sujang yang diisi arak berem.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Banten pada sanggah cucuk terdiri dari: daksina, peras tulung sayut, penyeneng dan sodan alit.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di bawah sanggah cucuk dipersembahkan <a href="https://www.bali-unik.com/2012/03/segehan-dan-jenisnya.html" target="_blank">segehan</a> warna 9 satu buah, terdiri dari warna: putih, merah muda, merah, oranye, kuning, gadang, selem (hitam), abu-abu, dan brumbun dialasi dengan ujung daun pisang.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai patokan, mulai dari warna putih diletakkan di arah timur (kanan), dilanjutkan dengan merah muda arah tenggara, merah selatan, oranye barat daya. kuning barat, gadang barat laut, hitam utara, abu-abu timur laut, brumbun tengah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Banten yang dihaturkan di sanggah cucuk pengayatnya pada Ida Ratu Gede Dalem Ped, Ida Ratu Ayu, dan Ida Ratu Gede Pura Desa dan Puseh.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Segehan warna 9 di bawah sanggah cucuk pengayatnya Sang Kala Tiga.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada sore harinya Pukul 19.00 Wita, dilaksanakan upacara prayascita, durmangala, dan panyepuhan para pemangku yang ketapak untuk mundut Ida Bhatara dan juga kram ayang ingin ngayah mundut Ida Bhatara.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selanjutnya Pukul 20.30 Wita, Ida Bhatara melancaran dari Pura Desa dan Puseh menyusuri jalan Gajah Mada, lalu ke Banjar Wangaya Klod di perempatan Kartini-Sahadewa.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lalu ke pertigaan Jalan Kartini-Nakula, perempatan Banjar Tampakgangsul, perempatan Pasar Satria, lalu ke Catur Muka, lanjut ke perempatan Banjar Gemeh, perempatan Suci, perempatan Banjar Alangkajeng, perempatan Puri Pamecutan, perempatan Gajah Mada-Gerenceng, selanjutnya kembali ke Pura Desa dan Puseh.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelum kasineb, Ida Bhatara keatur upakara penyamblehan. ***</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br /></div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0Denpasar, Denpasar City, Bali, Indonesia-8.6704581999999988 115.2126293-8.9216112 114.88990580000001 -8.4193051999999984 115.5353528tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-34271758320918634202019-12-21T21:46:00.000-08:002019-12-23T19:08:22.304-08:00Banten Sesayut Sidapurna Melengkapi Ayaban Tumpeng 7<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAg1-NTBaPx9-I8Ql-rYVp4A0kGsuslf_VtD03-7qWuNBxhsszLUliwlY5RbfhRR9H_RKEm8KSnVIj44zsruWAG7DgtBFOodJgH8npN3D0-bGmV_g5ZDbK3bZ-6F6JGLdOb2w6PGeuCmw/s1600/banten+sesayut+sidapurna.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Banten Sesayut Sidapurna" border="0" data-original-height="468" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAg1-NTBaPx9-I8Ql-rYVp4A0kGsuslf_VtD03-7qWuNBxhsszLUliwlY5RbfhRR9H_RKEm8KSnVIj44zsruWAG7DgtBFOodJgH8npN3D0-bGmV_g5ZDbK3bZ-6F6JGLdOb2w6PGeuCmw/s1600/banten+sesayut+sidapurna.jpg" title="Banten Sesayut Sidapurna" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Banten Sesayut Sidapurna.</td></tr>
</tbody></table>
<b><br /></b>
<b>BALI-UNIK.COM - </b>Banten sesayut sidapurna digunakan pada upacara Panca Yadnya.<br />
Sesayut sidapurna ini seringkali ada pada ayaban tumpeng 7 bungkul.<br />
Alasnya memakai sebuah kulit sesayut. <br />
Di atasnya diletakkan:<br />
<br />
<ul>
<li>Raka-raka (tebu, bantal, tape, jajan, buah).</li>
<li>Nasi soda meklongkang</li>
<li>Tangkih bucu telu berisi kacang saur, gerang, timun, tuwung</li>
<li>Tangkih bucu telu berisi garam dan sambal</li>
<li>Tipat sidapurna</li>
<li>Sebuah sampian nagasari</li>
<li>Sebuah penyeneng</li>
</ul>
<div>
<br /></div>
</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-77671464964621697252019-12-21T20:37:00.001-08:002019-12-23T06:10:01.682-08:00Bebai Erat Kaitannya dengan Mangku Dalem, Begini Bebai Dibuat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKX8QFROzzfPAICVRyvwkaf9KV7W7k0lARw9RA3VOI_AwRo640RtDH8_FrUoPolkcbWKp_-baOdLMLSglhDzCp3Lcf0uOkPBmBQbPAAwr2APq1-hMtTyaW82YysSidcTLmfVk9uSmzwZA/s1600/ilustrasi+ritual+balian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Ritual balian" border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKX8QFROzzfPAICVRyvwkaf9KV7W7k0lARw9RA3VOI_AwRo640RtDH8_FrUoPolkcbWKp_-baOdLMLSglhDzCp3Lcf0uOkPBmBQbPAAwr2APq1-hMtTyaW82YysSidcTLmfVk9uSmzwZA/s1600/ilustrasi+ritual+balian.jpg" title="Ritual balian" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi ritual. Gambar:<a href="https://pixabay.com/users/Antranias-50356/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=258151" style="color: #191b26; cursor: pointer; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: medium; margin: 0px; outline: 0px !important; white-space: nowrap;">Manfred Antranias Zimmer</a><span style="color: #191b26; font-family: "open sans" , sans-serif; font-size: small; white-space: nowrap;"> from </span><a href="https://pixabay.com/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=258151" style="color: #191b26; cursor: pointer; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: medium; margin: 0px; outline: 0px !important; white-space: nowrap;">Pixabay</a></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;">
<strong>BALI-UNIK.COM -</strong> Bebai, sering kali menjadi perbincangan ketika seseorang sakit tak sembuh-sembuh meski sudah berobat ke dokter.<br />
Baru diketahui kena bebai ketika datang ke balian.<br />
Apalagi tidak mengetahui prilaku orang yang terkena bebai seolah penyakit medis biasa, tidak mendapat pengobatan yang sesuai, akibatnya fatal.<br />
Bebai oleh balian atau orang yang membuatnya bisa diperintah untuk menyakiti orang yang dikendaki termasuk penyakitnya beraneka ragam sesuai dengan sasaran yang dituju.<br />
Krama Bali terbiasa mendengar sakit kena bebai, namun belum tahu sesungguhnya apa bebai tersebut. Bagaimana membuat bebai?<br />
Menurut penuturan Mangku Made Arnawa, bebai biasanya dibuat oleh seseorang yang menjadi mangku dalem.<br />
Namun tidak menutup kemungkinan bebai juga dibuat oleh orang yang bukan mangku dalem.<br />
Tentunya hasil dari bebai buatan mangku dalem dan orang biasa berbeda. Bebai buatan mangku dalem lebih mranen.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;">
Ini bukan tuduhan, namun gambaran secara umum.<br />
Karena proses pembuatan bebai erat kaitannya dengan Pura Dalem.<br />
“Bebai biasanya dibuat oleh mangku dalem karena dalam prosesnya bebai tersebut ditanam di pura dalem. Jika bukan mangku dalem tentu sulit bisa masuk ke pura apalagi sampai menanam srana bebai tersebut di areal pura,” ungkap Mangku Made Arnawa, Perguruan Padma Siwa Bhuana.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;">
Srana yang digunakan membuat bebai adalah getih wong kruron (darah orang keguguran).<br />
Melihat dari sarana yang digunakan, ini juga tidak jauh dari keterkaitan dukun melahirkan yang dengan mudah mendapatkan darah orang keguguran melihat kesehariannya menangani orang yang melahirkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;">
Lebih lanjut diungkapkannya, setelah mendapatkan darah wong kruron, ditaruh pada tempat aman kemudian dibuatkan upacara/banten mapagedongan layaknya upacara bayi dalam kandungan.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;">
Di sinilah nunas panugrahan dari Ida Betari Durga, kemudian darah itu ditanam di Pura Dalem selama 42 hari.<br />
Doanya sangat pingit, untuk menutup kemungkinan bagi orang yang ingin menggunakan pengetahuan ini untuk berbuat jahat maka tidak disertakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;">
Setelah 42 hari (<em>a bulan pitung dina)</em>, darah diambil dan dibuatkan banten dapetan.<br />
Kemudian selesai upacara, darah ini dibawa ke setra dan ditanam selama 11 hari, dimohonkan kepada bhuta yang ada di kuburan.<br />
Tentu dengan doa khusus.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;">
Setelah waktunya 11 hari, darah kembali diangkat dari setra, dibuatkan banten kadi mapapasaran, dan kembali ditanam di dalam pasar selama 7 hari. Ini juga menggunakan doa khusus.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;">
Begitu 7 hari ditanam dalam pasar, darah diupacarai dengan banten <em>kepus pungsed,</em> kemudian ditanam kembali di perempatan jalan selama 3 hari.<br />
Doanya sangat pingit tidak disertakan di sini. Begitu selanjutnya darah diambil dan dibuatkan upacara pacolongan, kemudian lagi ditanam di dapur selama 2 hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;">
Setelah 2 hari, dibuatkan upacara atau banten patelu bulanan dan ditanam 1 hari di hadapan kemulan.<br />
Terakhir barulah dibuatkan banten otonan, otonin kadi ngotonin wong, adudus, aprayascita, dan setelah selesai lakukan andewaseraya, wehakena kawisesan (kekuatan).</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;">
Ini berarti bebai telah maurip, barulah bisa diperintah sesuai dengan kehendak, terutama untuk membuat orang menjadi sakit.<br />
Bisa juga diperintah untuk hala lain, yang aneh-aneh tidak masuk akal sehat (logika) seperti mengangkat barang seperti terbang, menarik barang berat, dan lain sebagainya.<br />
Salah satu contoh bebai yaitu I Mas Rejek Gumi. ***</div>
</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-79009210732326754352019-12-20T08:21:00.000-08:002019-12-20T08:21:26.584-08:00Banten Pasupati untuk Tumpek Landep<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMcEJHuwB_DmfZa6_v4_SvH7xVyusawngF39eA9zOypvYDV0qPoTZkgYjEXAUHMSLLRNG3rw4EBAnCPC3XCuCp38QlDd5eFyldsvukvXlFAEttEl1jNnBNmVrr_kKWckOlzyhk6Ookiec/s1600/Banten+pasupati+untuk+tumpek+landep.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="banten pasupati untuk tumpek landep" border="0" data-original-height="493" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMcEJHuwB_DmfZa6_v4_SvH7xVyusawngF39eA9zOypvYDV0qPoTZkgYjEXAUHMSLLRNG3rw4EBAnCPC3XCuCp38QlDd5eFyldsvukvXlFAEttEl1jNnBNmVrr_kKWckOlzyhk6Ookiec/s1600/Banten+pasupati+untuk+tumpek+landep.jpg" title="banten pasupati untuk tumpek landep" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Banten pasupati untuk Tumpek Landep</td></tr>
</tbody></table>
<b><br /></b>
<b>BALI-UNIK.COM - </b>Upacara Tumpek Landep diperingati Sabtu (20/12/2019).<br />
Tumpek Landep diperingati setiap Sabtu Keliwon, Wuku Landep, memuja Dewa Siwa dalam manifestasi Beliau sebagai Sanghyang Pasupati.<br />
Makna pemujaan Hari Tumpek Landep adalah memohon agar Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam sebutan Sanghyang Pasupati menuntun pikiran umatnya dan memberikan kejayaan serta keberhasilan dalam hidupnya.<br />
Upacara berlangsung di Kemulan dan pada senjata.<br />Namun saat ini berkembang pada kendaraan pun diupacarai karena dianggap menjadi sarana untuk mencari nafkah.<br />
Banten upakara untuk Tumpek Landep adalah ayaban yang bisa disesuaikan dengan kemampuan.<br />
Misalkan Ayaban tumpeng 7 bungkul.<br />
Dilengkapi dengan sesayut pasupati atau sesayut jayeng perang, atau banten pasupati.<br />
Alat-alat yang diupacarai dibersihkan terlebih dahulu.<br />
Selanjutnya menghaturkan banten byakala dan prasita pada senjata maupun kendaraan serta anggota keluarga terutama laki-laki.<br />
Kemudian menghaturkan banten di kemulan dan pada senjata.<br />
Setelah itu melakukan persembahyangan.<br />
<br />
Banten pasupati:<br />
Terdiri dari dua taledan yang terbuat dari daun endongan:<br />
<br />
Taledan 1 berisi:<br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Raka-raka (jajan dan buah)</li>
<li>Sampian metangga</li>
<li>2 buah tumpeng berwarna merah</li>
<li>Daging ayam merah</li>
<li>Sebuah kojong rangkat</li>
<li>Penyeneng</li>
</ul>
<div>
Taledan 2 berisi:</div>
<div>
<ul style="text-align: left;"></ul>
</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Raka-raka (jajan dan buah)</li>
<li>2 nasi soda berwarna merah</li>
<li>Sampian plaus</li>
<li>Asaban cendana, majegau, menyan, base tubungan mewadah cabak.</li>
</ul>
<div>
Dalam perkembangannya, banten pasupati yang dijual di pasaran menggunakan alas tamas, semua isinya dijadikan satu dalam satu tamas tersebut. ***</div>
</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-81655869779979589812019-12-20T04:33:00.001-08:002019-12-20T04:33:50.433-08:00Keunikan Pura Tamansari Agung, Tanpa Padmasana dan Ada Tirta Sudamala<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6D1U1kZuWwB63CiY_YWlAzQ9dmr-BBaFHm9m5jDvU5jydD30qVXTLQcQPlbkAd4FPP25uUcqs0Ye2CQLLBWxroBsHYxzRkk_8tQNsSrRYTJ41CiSQavft1p7xCuxxr6tPAK6kybNyiuk/s1600/pura+tamansari+agung%252C+kerobokan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pura Tamansari Agung, kerobokan" border="0" data-original-height="439" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6D1U1kZuWwB63CiY_YWlAzQ9dmr-BBaFHm9m5jDvU5jydD30qVXTLQcQPlbkAd4FPP25uUcqs0Ye2CQLLBWxroBsHYxzRkk_8tQNsSrRYTJ41CiSQavft1p7xCuxxr6tPAK6kybNyiuk/s1600/pura+tamansari+agung%252C+kerobokan.jpg" title="Pura Tamansari Agung, kerobokan" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pura Tamansari Agung, Kerobokan. Keunikannya tanpa pelinggih padmasana</td></tr>
</tbody></table>
<b><br /></b>
<b>BALI-UNIK.COM -</b> Pertama memasuki areal Pura Tamansari Agung, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, bisa disaksikan pemandangan pura yang selalu ramai.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Tidak pernah kosong karena warga di sekitar mencari air klebutan yang ada di madya mandala pura. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Jangan ragu untuk mengonsumsi air tersebut tanpa dimasak, penelitian menunjukkan kandungan air masih bagus meski dikonsumsi sebelum dimasak. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Berjalan lebih jauh, memasuki utama mandala pura, yang pertama menjadi pusat perhatian adalah gedong <em>pangresikan</em> yang tidak tampak seperti biasanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Inilah ciri khas Pura Tamansari Agung. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Apalagi setelah ditelusuri lebih jauh, tidak terlihat adanya padmasana pada areal utama mandala pura.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
“<em>Driki</em> memang unik, tidak terdapat padmasana. Namun terdapat gedong <em>pangresikan</em> yang fungsinya sama dengan padmasana, terdapat lingga yoni di dalamnya. Di Gedong pangresikan ini pula terdapat tirta Sudamala dan tidak sembarang orang yang bisa mengambilnya,” papar Wayan Suyasa keturunan pemangku Pura Tamansari Agung, pada Tahun 2009 silam.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Di sinilah Tirta Sudalama dimohonkan untuk melebur dasa mala, mohon panglukatan, dan berkah kesembuhan. Sudah banyak orang yang tertolong dari penyakit yang dideritanya. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Bagi yang memohon tirta sudamala hendaknya mencari pemangku pura, karena hanya pemangku pura yang boleh masuk ke gedong pangesikan.<br />
Dengan membawa <em>daksina pejati</em> sebagai <em>pasaksi </em>dari penangkilan.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
“Untuk memohon tirta tersebut terdapat lima batok kelapa dari lima jenis kelapa sebagai tambangnya. Di antaranya kelapa surya, gading, bulan, gadang dan sudamala. Hanya salah satu yang digunakan mengambil tirta dari sumur, disesuaikan dengan kepentingan penangkilan,” ungkap Nyoman Wirajaya selaku penyarikan pura.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Misalnya untuk memohon panglukatan digunakan batok kelapa sudamala, untuk pengobatan disesuaikan dengan jenis penyakitnya digunakan batok kelapa surya, gading, bulan. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Bahkan dari pengambilan tirta yang dilakukan bisa diprediksi apakah pasien tersebut berjodoh memperoleh kesembuhan atau sebaliknya tidak bisa tertolong.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Jika sakitnya sudah parah, dan akan memperoleh kesembuhan, maka ciri yang terlihat ular rencang Ida Bhatara akan terlihat melilit pada tambang yang digunakan mengambil tirta sudamala.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Tidak salah jika disebutkan di sini merupakan linggih Ida Bhatara Daniswara sebagai <em>dewane</em> balian.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Demikian juga pada saat orang tersebut <em>ngalinggihan</em> tirta sudamala pada rong telu di sanggah/merajannya akan terlihat tirta bercahaya.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Itulah kemahakuasaan Tuhan, sebelum nunas tirta sudamala terlebih dahulu dipercikkan pada Hyang Guru sehingga nyambung antara leluhur dan pura.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Secara lengkapnya pada utama mandala terdapat beberapa bangunan palinggih antara lain : Pelinggih Pangresikan Agung (sumur/bulakan tirta Sudamala, cikal bakal berdirinya Pura Tamansari Agung). Pelinggih Ratu Ngurah Mangku Bhumi Sudamala dari Bhatara Kawitan. Palinggih Gedong Bhatara Kawitan. Palinggih Pregina Agung, Palinggih Ida Bhatara Ratu Made Lor Tirta, Palinggih Ida Ratu Bagus Manik Kembar. Palinggih Ida Bhatara Ratu Mayun Gede Kedewatan. Palinggih Para Rabi Mekabehan/Ratu Ayu. Palinggih Ida Bhatara Ratu Made Gede Manik Toyo. Meru Tumpang Lima Palinggih Ida Bhatara Dalem Samudra Luhuring Tamansari Agung dan Palinggih Sari Ida Bhatara Sakti.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Selain itu terdapat bangunan-bangunan pendukung lainnya seperti : bale gong, bale pengrawuhan/bale pengaruman, Bale Mundak Sari, Bale Piyasan/Bale Tajuk, Bale Banten/Gedong Taulan/Gedong Pretima, dan Gedong Simpen.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<strong>Butyeh, Pusat Klebutan Yeh</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<strong></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Munculnya ular di sekitar pura menjadi pemandangan yang biasa bagi warga. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Yang tidak wajar, ular tersebut bisa terlihat berkepala dua, kemudian menghilang entah ke mana.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Ini diyakini sebagai rencang Ida Bhatara. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Selain ular, rencang Ida Bhatara Pura Tamansari Agung adalah macan, buaya.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Jika terjadi banjir, masyarakat sering melihat ada air klebutan di tehel (ubin) bangunan pura. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Sangat tidak masuk akal, karena pada hari biasa ketika tidak ada banjir, tidak ada lubang air pada tehel tersebut. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Begitupun ketika diraba, klebusan itu tidak ada.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Inilah sesungguhnya kawasan titik yeh, Keyakinan ini berkembang sehingga muncullah ungkapan warga Kerobokan menamakan desa di sebelah selatan dan utara pura sebagai Delod Yeh dan Dajan Yeh.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Titik yeh ini sebagai tempat sumber air disebut Butyeh.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Yang tak kalah menarik kebiasaan dari tahun 1975 sudah diselenggarakan upacara manusa yadnya secara masal di pura yang piodalan jatuh setiap Tumpek Klurut ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Mulai dari upacara <em>tiga bulanan, mesangih, nepeh, nyejeg</em> digelar setiap lima tahun sekali. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Yang terakhir dilakukan pada tahun 2005 lalu.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Setiap 12 tahun sekali diadakan penyucian lingga ioni yang ada di gedong pangresikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Linggih Bhatara Siwa mapragayang Sang Hyang <em>Daneswara</em>. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Biasanya dipilih Purnama Kapat atau Kadasa untuk menyelenggarakan penyucian yang berlangsung selama satu hari penuh.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Wirajaya mengungkapkan, terdapat lima petapakan barong landung yang disungsung di pura ini antara lain Ratu Ngurah Gede, Jro Luh, Ratu Ngurah Sakti, Ratu Bagus Kusuma, dan Ratu Ayu Mas Sekar Tunjung.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Pada Palinggih Gedong Bhatara Kawitan bisa dilihat terdapat patung Buddha. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Menurut Suyasa ini menandakan, bersatunya aliran Siwa-Bhuda saat itu. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Bahkan pada kenyataannya memang pernah ada orang Buddha dari Jepang sekitar tahun 1980 datang memohon tirta amerta di sini. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Menurut orang Jepang tersebut, ia mendapat petunjuk untuk memohon tirta yang tempatnya tidak terkena hujan ketika hujan dan tidak terkena sinar matahari.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Di sinilah ia menemukan tirta seperti itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Berbagai keunikan bisa ditemukan pada pura ini, menurutnya telaga pada utama mandala dan pada madya mandala terhubung. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Namun ketika telaga di dalam diubek, telaga di madya mandala tidak ikut keruh. </div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Begitu juga saat dilakukan pembersihan pura, air telaga pada utama mandala kering namun air dari madya mandala tidak berpindah ke utama mandala.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
“<em>Driki sane malinggih Ida sampun lingsir</em>. Seperti pada dunia nyata orang yang tua akan semakin lambat. Demikian juga dalam dunia niskala. Setiap pujawali, pasti mulainya di atas jam 11. Padahal sesudah dari pagi dipersiapkan. Besok paginya baru selesai,” ungkap Wirajaya. </div>
</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-88489281157373830972019-12-20T04:03:00.001-08:002019-12-20T04:09:46.000-08:00Pura Tamansari Agung Disungsung Pasek Kayu Selem, Yeh Klebutan Sembuhkan Penyakit <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKeKlxJfkMJGq3T-Z1HmGSDeCDiFuqzMI56R8rHLGcbsUFSzQXCorWU3GSn6Lkv4evdUnrNiRvf7RWWUQrUz0yUbK3grK7_UaTe73Qf2e_GEj4c-dkb9qarAv90Gg1KS33OX3bn3sGiJE/s1600/pura+tamansari+agung%252C+kerobokan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pura Tamansari Agug di Butyeh, Kerobokan, Kuta Utara, Badung" border="0" data-original-height="439" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKeKlxJfkMJGq3T-Z1HmGSDeCDiFuqzMI56R8rHLGcbsUFSzQXCorWU3GSn6Lkv4evdUnrNiRvf7RWWUQrUz0yUbK3grK7_UaTe73Qf2e_GEj4c-dkb9qarAv90Gg1KS33OX3bn3sGiJE/s1600/pura+tamansari+agung%252C+kerobokan.jpg" title="Pura Tamansari Agug di Butyeh, Kerobokan, Kuta Utara, Badung" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pura Tamansari Agug di Butyeh, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, sungsungan warga Pasek Kayu Selem.</td></tr>
</tbody></table>
<h1 style="background-color: white;">
<strong style="color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></strong></h1>
<div style="background-color: white; text-align: left;">
<strong style="color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">BALI-UNIK.COM - </strong><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-weight: normal;"><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: x-small;">Pura Tamansari Agung </span><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: x-small;">adalah pura sungsungan warga Pasek Kayu Selem.</span></span><span style="color: #222222; font-size: x-small; font-weight: normal;">Ida Sasuhunan diyakini sangat welas asih, memberikan berlimpah-limpah berkah bagi umat dari mana saja. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-weight: normal;"><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-weight: normal;"><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: x-small;">Pura ini berlokasi di Jalan Raya Kerobokan menuju Canggu, tepatnya </span><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: x-small;">di Butyeh, Banjar Anyar Kaja, Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali erat kaitannya dengan Pura Peti Tenget.</span><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: x-small;"> </span></span></span></div>
<ol style="background-color: white; color: #222222; font-size: small;">
</ol>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: x-small;">Hal ini dijelaskan dalam </span><span style="background-color: white; color: #222222; font-size: x-small;">Bhisama Ida Bhatara Kawitan Leluhur Penyungsung/Pengempon dan penyiwi Pura Tamansari Agung pada lontar yang ada di Pura Tamansari Agung.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: x-small;"><b><br /></b></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Keunikan di pura ini, terdapat yeh klebutan yang manfaatnya sangat ampuh untuk sembuhkan berbagai penyakit dan tirta panglukatan. </span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<strong><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Disebutkan sejarah Pura Tamansari Agung, merupakan parahyangan linggih Ida Bhatara sebagai tempat semua umat Hindu menghaturkan sembah bhakti ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi <em>sane mapragayang</em> Sang Hyang Siwa <em>mapelemahan ring marcapada dados</em> Sang Hyang Daniswara. </span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Beliau dalam menjalankan sesana kawikuan atau Brahmana Siwa <em>nyukla </em>Brahmacari.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sang Hyang Daniswara merupakan <em>dewane</em> balian yang menjalankan <em>tetambaan</em> dan memberikan panglukatan segala <em>leteh</em> di jagat ini.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ida Bhatara Dalem Samudralah yang disungsung di Pura Tamansari Agung ini. </span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kisah Ida Bhatara berasal dari Laut Kidul <em>maperagayang wiku</em> (Brahmana Siwa) yang <em>nyukla</em> Brahmacari. </span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ida Bhatara membawa tirta Sudamala dan ditempatkan di bulakan yang ada di gedong pangresikan pada utama mandala. Inilah yang digunakan untuk <em>matetamban</em> untuk setiap umat yang mengalami kesusahan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ida Bhatara Dalem Luhur Tamansari Agung <em>masemeton </em><em>sareng </em>Ida Bhatara Dalem Luhur Peti Tenget yang menguasai lautan, Ida Bhatara Dalem Luhur Mas Ceti Ulun Tunjung yang menguasai sawah dan tegalan (subak), Ida Bhatara Dalem Luhur <em>Panepi Siring</em> yang menguasai alas <em>panepisiring </em>sebagai tameng jagat Badung dari sisi barat.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pura Tamansari Agung dibangun oleh leluhur pretisentana Ida Bhatara Kawitan Warga Pasek Kayu Selem yang saat itu terdiri dari empat keluarga dari Gua Song, Songan, wilayah Gunung Batur. </span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka diperintahkan Ida Bhatara Kawitan mencari tirta <em>klebutan </em>(sumber mata iar) Sudamala yang keluar dari ibu pertiwi (<em>ksititala</em>) yang ada di <em>pasisi</em> kelod Bali.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tempat yang terlihat hitam<em> puun </em>ketika Ida Bhatara Kawitannya melakukan yoga semadhi.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dipastikanlah tempat itu tidak lain Pura Tamansari Agung seperti saat ini terletak di Butyeh, Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. </span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Keberadaan pura diperkirakan pada tahun saka 933 (1011 Masehi) sebelum Majapahit menguasai jagat Bali yaitu pada tahun Saka 1265 (1343 Masehi) sudah ditemukan pada Purana Pura Petitenget ketika Ida Dang Hyang Nirarta dari Jawa melaksanakan dharmayatra semadhi pada bulakan Sudamala Tamansari. </span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Barulah kemudian melanjutkan perjalanan ke jagat Gelgel-Klungkung.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebagai pangempon pura, warga Pasek Kayu Selem di Butyeh.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sedangkan panyiwi pura merupakan presanak dan ke putu dari Ida Bhatara Tamansari Agung terdiri dari delapan pura, antara lain : Pura Pancoran Butyeh, Pura Hyang Warga Pasek Kayu Selem Batan Tanjung Gangsian, Pura Hyang Warga Pasek Gelgel Aan Butyeh, Pura Panti/Dadya Warga Pasek Kayu Selem Butyeh, Pura Hyang Warga Pasek Dukuh Sakti Banjar. Silayukti, Pura Hyang Warga Pasek Kayu Selem Banjar. Kancil, Pura Hyang Warga Bhujangga Waisnawa Butyeh, Pura Hyang Ratu Gede Warga Arya Batu Lempang Batan Jepun Gangsian Banjar. Anyar Kaja. </span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lan Penyade Pura Tamansari Agung yaitu presanak Ida Bhatara Dalem Peti Tenget yang diberikan wewenang untuk menjaga dan membantu Ida Bhatara Dalem Luhur Tamansari Agung, antara lain : Ida Bhatara Ratu Made Cakra Negara di Pura Hyang Bhujangga Waisnawa Batan Sabo, Ida Bhatara Ratu Made Kentel Bhumi di Pemrajan Agung Ampinan Banjar. Anyar, Ida Bhatara Ratu Made Kerthanegara di Pura Pan Jengki, Ida Bhatara Ratu Bagus Sinulus di Pura Batan Papasan, dan Presanak putu Ida Bhatara Dalem yang ada di 21 pura <em>sajebag </em>Desa Adat Kerobokan dan Denpasar.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-size: small; text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><strong>Tentang Pura </strong><strong>Tamansari Agung</strong><strong>:</strong></span><br />
<strong><ol style="text-align: left;">
<li><strong><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Nama Pura : Pura Tamansari Agung</span></strong></li>
<li><strong><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Alamat : Butyeh, Desa Adat Kerobokan, Kuta Utara</span></strong></li>
<li><strong><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pujawali : Tumpek Klurut</span></strong></li>
<li><strong><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pangempon : Keluarga Pasek Kayu Selem</span></strong></li>
<li><strong><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pemangku Pura : Pan Sura (alm)</span></strong></li>
<li><strong><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pemade : Ketut Sura (Tahun 2009)</span></strong></li>
</ol>
</strong><div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
<strong></strong></div>
</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-48197430006728448462019-12-10T06:21:00.000-08:002019-12-10T06:32:54.508-08:00Pura Dalem Kahyangan Desa Pekraman Kesiman Genah Mayoga Ida Ratu Ayu Candra Gni<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVvUtXfpkN03jxiwMetNeqiGCK-FrSyks97zq0ImQh3irRK_-iNxT24QCA3j5SspvDV83Qb7FH4YPl4hGjHUbKJvmmKXVvPk-bGOQz39lkaWhEKof_mgyPZeEaeCuMVwhKV0GH8EEaQTk/s1600/Pura+Dalem+Kahyangan+Desa+Pekraman+Kesiman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pura Dalem Kahyangan Desa Pekraman Kesiman, Denpasar, Bali" border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVvUtXfpkN03jxiwMetNeqiGCK-FrSyks97zq0ImQh3irRK_-iNxT24QCA3j5SspvDV83Qb7FH4YPl4hGjHUbKJvmmKXVvPk-bGOQz39lkaWhEKof_mgyPZeEaeCuMVwhKV0GH8EEaQTk/s1600/Pura+Dalem+Kahyangan+Desa+Pekraman+Kesiman.jpg" title="Pura Dalem Kahyangan Desa Pekraman Kesiman, Denpasar, Bali" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Maped saat pujawali Pura Dalem Kahyangan Desa Pekraman Kesiman, Denpasar, Bali. Dok Pribadi</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">BALI-UNIK.COM - </span></b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Pura Dalem Kahyangan Desa Pekraman Kesiman, Denpasar, Bali, sudah ada sejak abad ke-17.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Pura Dalem ini adalah <i>genah mapralina</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px;">Jika dikaitkan dengan Tri Kahyangan yang menyangkut Puseh, Desa dan Dalem, keunikan bisa dilihat di Desa Pekraman Kesiman. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Menurut penuturan Wayan Wiranata, SH., MH pada Tahun 2013 silam saat ia menjabat sebagai penyarikan Banjar Kebonkuri, Desa Pekraman Kesiman, di desa ini terdapat Pura Puseh, Pura Desa dan juga Pura Dalem.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Selain itu ada lagi Pura Dalem Kahyangan dan Pura Mrajapati.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Di Desa Pekraman Kesiman, Pura Dalem Kahyangan diperuntukkan menuja Ida Bhatari Durga. Dalam filsafat Tri Murti, Pura Dalem merupakan tempat memuja Bhatara Siwa, secara otomatis Bhatari Durga sebagai sakti Bhatara Durga berfungsi mralina. Namun di Desa Pekraman Kesiman, Pura Dalem Kahyangan khusus memuja Bhatari Durga,” papar Wirata.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Hal senada juga diungkapkan Jro Mangku Kahyangan,”Pura ini sudah ada sejak pemerintahan Raja Bali. Yang dipuja adalah Bhatari Durga sebagai Dalemnya setra (pralina)”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Ida Ratu Ayu Candra Gni, sasuhunan Pura Dalem Mutering Jagat Kesiman yang mayoga di Pura Dalem Kahyangan Desa Pekraman Kesiman dihaturkan pujawali pada Anggarakasih, Kajeng Kliwon, Wuku Tambir. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Pujawali ini khusus dilaksanakan untuk <i>nyomya unen-unen</i> Ida Bhatara Durga agar tidak mengganggu kehidupan masyarakat secara umum.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Ida Sasuhunan Ratu Ayu Candra Gni yang dihaturkan pujawali memiliki </span><i style="font-size: 12pt; text-align: justify;">sameton mapesengan </i><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Ida Ratu Ayu Candra Bawa </span><i style="font-size: 12pt; text-align: justify;">malinggih ring</i><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;"> Pura Mas Pait, Banjar Singgi, Sanur, Denpasar, Bali. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Wirata mengungkapkan, setiap pujawali di pura ini, Ida Ratu Ayu Candra Bawa senantiasa <i>rauh</i> kairing masyarakat Banjar Singgi, Sanur. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Hingga prosesi upacara berakhir barulah Ida Ratu Ayu Candra Bawa kembali ke payogan Ida ring Pura Mas Pait.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Demikian sebaliknya ketika ada pujawali di Pura Mas Pait, Ratu Ayu Candra Gni juga <i>kairing </i>ke pura tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Demikian kaitan kedua pura tidak dapat dipisahkan karena ada hubungan <i>pasemetonan </i>antara kedua sasuhunan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Pujawali saat itu mengambil tingkatan madya tanpa mengurangi makna pujawali. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Diawali dengan <i>maped </i>yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Kebonkuri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Malam harinya kurang lebih pukul 23.00 dilanjutkan dengan upacara napak caru. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Tidak ketinggalan unsur budaya yang membalut ritual upacara yaitu tari-tarian sakral tampil menambah aura magis pujawali.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Salah satunya tari pendet dipersembahkan oleh penari Banjar Kebon Kuri Lukluk. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Penarinya laki-laki yang masih <i>truna </i>dan mereka adalah orang-orang pilihan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Dilanjutkan dengan <i>marerauhan</i>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Malam itu juga setelah pujawali, Ratu Ayu Candra Bawa kembali ke Sanur <i>kairing </i>masyarakat panyungsung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">“Pada saat Ida akan kembali ke Sanur, muncul rasa haru masyarakat yang menyaksikan. Selayaknya kehidupan di alam manusia ini, kami melihat seperti perpisahan antara kakak adik yang menyedihkan. Ida Ratu Ayu Candra Gni mengantar Ida Ratu Ayu Candra Bawa hingga di nista mandala. Di sana saling bersalaman seolah ada kesedihan dalam perpisahan,” ungkap salah seorang masyarakat panyungsung Pura Dalem Kahyangan Desa Pekraman Kesiman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<b style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Masyarakat
Kebonkuri Maped</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Setiap
pujawali yang berlangsung enam bulan sekali, krama adat Kebonkuri memiliki
tanggungjawab pada Pura Dalem Kahyangan Desa Pekraman Kesiman untuk melaksanakan
ped banten (maped-red). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">“Berdasarkan
purana ditempatkan di pura parerepan Kebonkuri, sejarah adanya ped banten tidak
lepas dari tanggung jawab krama adat Kebonkuri yang terdriri dari Kebonkuri Kelod,
Kebonkuri Mangku, Kebonkuri Tengah dan Kebonkuri Lukluk pada Pura Dalem Kahyangan
Kesiman. Masyarakat Kebonkuri dengan sujud bakti membuat gebogan yang diarak
dan diped oleh masyarakat,” ucap Wirata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Lebih
lanjut diungkapkannya, maped ini dilatarbelakangi Pura Dalem Kahyangan Kesiman
nyungsung Ida Bhatara Ratu Ayu Sasuhunan Dalem Mutering Jagat Kesiman yang
diserahkan oleh masyarakat Kebonkuri untuk mapahayu, memperbaiki jika ada
rusak, ngaturin pujawali pada saat piodalan Beliau. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Masyarakat Kebonkuri
tidak dibebankan kewajiban lagi ngaturin piodalan di Pura Dalem, Pura Puseh dan
Pura Desa. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Termasuk jika ada melis, biaya maupun upacara tidak dibebankan lagi
karena kewajiban mapehayu Ida Bhatara Ratu Ayu Dalem Muterin Jagat Kesiman yang
disungsung oleh masyarakat Kebonkuri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Masyarakat
yang maped terdiri dari 4 banjar yang digabung menjadi satu masyarakat gumi
Kebonkuri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Meski dalam suasana hujan rintik-rintik, maped dilaksanakan dengan
penuh rasa bhakti pada Ida Sasuhunan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Maped
dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nyuun</i> gebogan yang dilakukan
oleh ibu-ibu <i>dimulai </i>dari Jalan Sedap Malam
menuju Jalan Supratman menuju ke timur masuk ke Waribang. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Jumlah masing-masing KK
dari keempat banjar tersebut kurang lebih 70 KK pada Tahun 2013.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Jika dihitung termasuk masyarakat
pendatang yang aktif semuanya bisa mencapai 300 banten ped.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Seperti
barisan semut, ibu-ibu berbalut kain kuning tetamian pakaian adat Bali ke pura
terlihat sangat cantik. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">“Maped di sini memang cukup unik sebab kami masih
menjaga warisan leluhur maped dengan <i>malelunakan</i>. Zaman sekarang biasanya
ibu-ibu yang maped menggunakan baju kebaya, sedangkan di sini masih
<i>malelunakan</i>. Inilah yang harus dipertahanan, kami bersyukur masih didukung oleh
para ibu-ibu mempertahankan kearifan local tersebut,” paparnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">“Sejak
dahulu maped selalu rutin dilaksanakan. Masyarakat tidak berani mengingkari hal
ini sebab kami meyakini Ratu Ayu mengayomi dan menetralisir aura negative
menjadi positif melalui pujawali ini. Jika ini (maped-red) tidak dilaksanakan
maka otomatis aura negative itu menguasi sehingga kesejahteraan masyarakat
khususnya Kebonkuri dan Kesiman akan diganggu,” paparnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Upacara
ini khusus dilaksanakan untuk nyomya unen-unen Ida Bhatara Durga agar tidak
mengganggu kehidupan masyarakat secara umum. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Tidak diketahui secara pasti kapan
maped di Kesiman dilaksanakan, namun Wayan Wiranata mengungkapkan semenjak ada Kahyangan
Tiga di Kesiman, sejak saat itulah maped dilaksanakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Pujawali
dilaksanakan bertepatan degan Anggarakasih nemu Kajeng Kliwon, Wuku Tambir,
enam bulan sekali. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Pujawali tetap tidak boleh dikurangi tapi jika ada
penambahan boleh tergantung tingkatan pujawali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Persiapan
dari masing-masing banjar untuk menyukseskan pujawali, secara bergilir banjar
ngaturin baris pendet pada malam hari nuur Ida Bhatara Bhatari. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Masyarakat umum
ada yang ngelawar maupun mebat tidak lain sebagai wujud bhakti dan persembahan
kepada Beliau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.0pt;">Maped
tidak bisa diputus termasuk ritual tidak bisa dihilangan dengan alasan apapun. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Takutnya jika Bhatari Durga tidak disomya seperti cerita Barong Somi bisa
menimbulkan grubug agung yang melanda masyarakat dan kawasan Kesiman. *** </span><span style="font-family: times new roman, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<br /></div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-90010126354090625382019-12-06T06:46:00.000-08:002019-12-07T20:30:43.829-08:00Hari Saraswati di Bali, Kenali Upakaranya dari Tingkat Kecil Hingga Utama<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCppPOckErSfPnga3ZSk4vqALm3wBWAxHr75kWqAanANi8vGxFFk6oPcOakAQwwp11K02Gv7WBPT1IGVCM-tWIIb7Bw3oncV5_LEEUrgvLuiD37BUxhmdSh6ULOE9vrd8PjE82t34hecg/s1600/banten+saraswati.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="banten saraswati" border="0" data-original-height="447" data-original-width="680" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCppPOckErSfPnga3ZSk4vqALm3wBWAxHr75kWqAanANi8vGxFFk6oPcOakAQwwp11K02Gv7WBPT1IGVCM-tWIIb7Bw3oncV5_LEEUrgvLuiD37BUxhmdSh6ULOE9vrd8PjE82t34hecg/s1600/banten+saraswati.jpg" title="banten saraswati" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Banten Saraswati yang dihaturkan saat Hari Raya Saraswati oleh umat Hindu di Bali</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<b><br /></b></div>
<b>BALI-UNIK.COM - </b>Hari Saraswati adalah hari memperingati turunnya ilmu pengetahuan.<br />
<div>
Saraswati di Bali diperingati besok, Sabtu (7/11/2019).<br />
<div>
Hari Saraswati diperingati setiap 210 hari bertepatan dengan Saniscara Umanis, Watugunung.</div>
<div>
Beliau yang dipuja disebut Sang Hyang Aji Saraswati atau Dewi Saraswati, diwujudkan dengan aksara Om Kara.</div>
<div>
Dewi Saraswati dipersonifikasikan sebagai wanita cantik bertangan empat memegang wina, genitri serta cakepan/kropak.</div>
<div>
Pada hari ini, umat Hindu melakukan penyucian diri, untuk menerima ilmu pengetahuan.</div>
</div>
<div>
Bisa dilakukan dengan yoga semadhi, tapa brata, tidak makan dan minum, tidak tidur, dan tidak berbicara selama 24 jam.</div>
<div>
Sejak matahari terbit sampai matahari terbit kembali keesokan harinya setelah melakukan persembahyangan.</div>
<div>
Jika tidak bisa melakukan hal tersebut, pemujaan dilakukan dengan persembahyangan dan menghaturkan sesajen seperti pada lontar, buku-buku, kitab suci.</div>
<div>
Pada hari Saraswati hendaknya dihindarkan membaca pustaka suci hingga matahari tegak di atas kepala, sebagai wujud penghormatan selama upacara dilaksanakan.</div>
<div>
Upakara yang dihaturkan saat Saraswati adalah:</div>
<div>
<ul style="text-align: left;">
<li>Tingkatan paling kecil: Banten Saraswati</li>
<li>Tingkatan Madia: Banten Saraswati, ajuman putih kuning, peras, daksina.</li>
<li>Tingkatan utama: banten saraswati, ajuman putih kuning, daksina, suci beserta runtutannya, sesayut saraswati, dan ayaban sesuai kemampuan. ***</li>
</ul>
</div>
</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-40042096633541309212019-12-01T00:44:00.001-08:002019-12-07T20:13:46.398-08:00Banten Ayaban Tumpeng 5 Bungkul untuk Otonan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRTAR-rnY7NOOjhusIUkQbzZnoJLNtQ2ImIm-PKwps1JwN4Vbup_VfaP2UTA2pv-R-fVbOpua6qZc9duYie7zh8UAYIPOIOdg27cnmpwo3QnHqYeSsdE2TPdcAc85w5hkDaMnI3vxzHNQ/s1600/ayaban+tumpeng+5+bungkul.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="banten ayaban tumpeng 5" border="0" data-original-height="383" data-original-width="680" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRTAR-rnY7NOOjhusIUkQbzZnoJLNtQ2ImIm-PKwps1JwN4Vbup_VfaP2UTA2pv-R-fVbOpua6qZc9duYie7zh8UAYIPOIOdg27cnmpwo3QnHqYeSsdE2TPdcAc85w5hkDaMnI3vxzHNQ/s1600/ayaban+tumpeng+5+bungkul.jpg" title="banten ayaban tumpeng 5" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi Banten Ayaban tumpeng 5 untuk Upacara Dewa Yadnya. </td></tr>
</tbody></table>
<b><br /></b>
<b>BALI-UNIK.COM - </b>Banten ayaban tumpeng 5 bungkul.<br />
Banten ayaban tumpeng 5 ini bisa digunakan pada upacara Dewa Yadnya maupun Manusa Yadnya.<br />
Baik pada piodalan di sanggah merajan, maupun saat hari-hari tertentu, termasuk juga untuk otonan.<br />
Banten ayaban tumpeng 5 terdiri dari:<br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>Pejati asoroh</li>
<li>Gebogan satu</li>
<li> Banten pengambean satu soroh</li>
<li>Soda satu</li>
<li>Peras satu</li>
<li>Satu buah dapetan dengan tumpeng satu</li>
<li>Panyeneng</li>
</ol>
<div>
Ayaban ini menggunakan 5 buah tumpeng seperti namanya.</div>
<div>
Dua buah tumpeng pada pengambean.</div>
<div>
Dua buah tumpeng pada peras.</div>
<div>
Dan satu tumpeng pada dapetan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Banten tambahan jika ayaban tumpeng 5 dipakai untuk Dewa Yadnya:</div>
<div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Sesayut pebersihan</li>
<li>Sesayut siwa sampurna</li>
<li>Sesayut sidapurna</li>
<li>Teterag</li>
<li>Segehan agung</li>
</ol>
<div>
Sedangkan untuk upacara Manusa Yadnya, banten tambahannya adalah:</div>
</div>
<div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Sesayut pabersihan</li>
<li>Sesayut atma rauh</li>
<li>Sesayut sidapurna</li>
<li>Teterag</li>
<li>Segehan manca warna</li>
</ol>
</div>
</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-34653553803414216802019-11-25T15:27:00.000-08:002019-11-26T19:24:13.678-08:00Upacara Ngilehang Lesung pada Tiga Bulanan Bayi, Perhiasan di Dalam Pane<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNdgmi5TzxFZNIDLRoWNVLFe6aK6Hw3d_KRjZj0kiYvfVO9DoMCE1lpPybPfq10M4B7R2jppDPHNCJgcos9JVASFVpFzjRJYuM6UR8EQOc_b2bGWkwfaK4_nZk3ZEgum9TVBgRZ_G9fBY/s1600/1272CE2D-1BBE-4676-96C7-C60F4A762B8A.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="439" data-original-width="680" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNdgmi5TzxFZNIDLRoWNVLFe6aK6Hw3d_KRjZj0kiYvfVO9DoMCE1lpPybPfq10M4B7R2jppDPHNCJgcos9JVASFVpFzjRJYuM6UR8EQOc_b2bGWkwfaK4_nZk3ZEgum9TVBgRZ_G9fBY/s1600/1272CE2D-1BBE-4676-96C7-C60F4A762B8A.jpeg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Upacara ngilehang lesung pada upacara tiga bulanan. Bayi dibawa mengelilingi tetamanan yang berisi perhiasan. </td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -24px;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -24px;">
<b>BALI-UNIK.COM - </b>Upacara ini sering disebut <i>ngilehang lesung</i> (mengelilingi lumpang).<br />
Upacara ini bagian dari <a href="https://www.bali-unik.com/2019/11/upacara-tiga-bulanan-dan-mapetik.html?m=1" target="_blank">upacara tiga bulanan</a>.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Peralatan yang diperlukan adalah sebuah lumpang batu
disusuni sebuah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pane </i>atau Waskom
berisi air serta potongan-potongan janur atau logam berbentuk udang, yuyu
(kepiting), nyalian, dan belut.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Di tengah-tengahnya diletakkan sebuah jejahitan yang disebut
taman dan sebuah periuk tanah yang berisi air, bunga yang harum 11 jenis,
perhiasan berupa gelang, kalung, giwang dan yang lainnya sesuai dengan
kemampuan orang tua.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sesajen yang menyertai adalah pengulapan, dan ayaban tumpeng
pitu (7) beserta runtutannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada waktu si bayi mengelilingi tempat ini maka orang yang
menggendongnya memakai tongkat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bungbungan
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></i>yaitu sepotong bambu yang
dihilangkan ruasnya, dan diikuti oleh orang yang membawa sebuah bakul berisi
batu (simbul ari-ari), belego/timun simbul (lamas), jantung pisang (darah) dan sebutir telur ayam simbul (yeh nyom), masing-masing diberi
secarik kain seperti pada banten pecolongan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Makna :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Lesung atau Lumpang batu dilihat dari bentuknya
yang bundar sebagai simbul <i style="mso-bidi-font-style: normal;">windhu suniya </i>atau
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">suniya amertha.</i> Sedangkan kata batu
atau watu yang diartikan lahir.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Makna keseluruhan darilumpang batu, air dan
perhiasan yang ada di dalamnya adalah manusia lahir berasal dari air, yang
mengandung unsur Panca Maha Bhuta (pane sebagai wadahnya)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Unsur jiwatma (cincin emas simbul jiwa dan
permata mirah simbul atma), semua unsur tersebut adalah dating dari alam sunya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Melalui upakara tetamanan tersebut memohon ke
hadapan Sang Hyang Widhi agar dianugerahkan kesucian, keteguhan iman serta
kedirgayusan agar nantinya mendapatkan kesempatan berkarma yang baik, karena
manusia lahir dari Hyang Maha Suci dan selama hidup di dunia agar selalu
meningkatkan kesucian.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Tongkat bungbungan yang dibawa saat mengelilingi
tetamanan berupa bamboo kuning yang memiliki tiga ruas dan diisi uang kepeng
250 kepeng. Pada ujung atasnya diisi bunyi-bunyian (gongseng). Bambu gadingnya
mengandung makna spiritual.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Uang kepeng 250 kepeng, jika angka-angka itu
dijumlahkan 2+5+0 menjadi 7 sebagai simbul sapta sunya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Gongsengnya adalah simbul dasendriya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Yang memegang tongkat saat upacara tersebut
adalah ayah si bayi, bukan orang lain. Artinya, orangtuanyalah yang memberikan
tuntunan dan tauladan kepada anaknya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
Agar
setelah dewa berpegang pada kebenaran (bambunya), serta mampu mengendalikan
dasendriya, sehingga tercapai keseimbangan antara kebutuhan jasmaninya (gongseng),
dengan kebutuhan rohaninya (angka 7 sebagai simbul sapta sunya).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
Dalam
Bhagawadgita disebutkan: “Dengan upacara membakar bau-bauan harum pada waktu
hamil sang ibu, dengan upacara jatakarama (upacara bayi baru lahir), upacara
cauda (upacara gunting rambut pertama), dan upacara Maunji Bandhana (upacara
memberikan kalung, gelang) maka kekotoran yang didapat dari orang tua akan
hilang dari Tri Mala”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
<b>Pelaksanaan
upacara pada tetamanan:</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
Bayi
yang akan diupacarai digendong sanak saudara mengelilingi tetamanan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
Ayahnya
memegang tongkat bungbung, si ibu memegang simbul catur sanak.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
Semua
yang telah siap membawa sesajen berbaris dan mengililingi tetamanan tersebut
searah jarum jam (memutar ke kanan) sebanyak tiga kali.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
Setelah
itu, bayi diarahkan untuk menggapai semua perhiasan yang ada di pane (magogo-gogoan).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
Bayi
dimandikan di pane tersebut, kemudian dipakaian pakaian pengganti yang bersih.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0in; text-align: justify;">
Dilanjutkan
dengan upacara persembahyangan dan mapetik (pengguntingan rambut si bayi). ***<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-64925044617727348102019-11-24T19:21:00.001-08:002019-11-24T19:35:51.389-08:00Banten Penyambutan, Dilengkapi Ayaban Tumpeng 7<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh88CroYJ0K8dQQRHc4VO_wnZi9IRssMBNLPtKmem7YahIw1Avm3W72_YElHs5BgOV0-hDwbPNHUKA9YFTss8JjKCQyy40vyjYNDAbIgjcQmYjnjeioFwl_9mGQ4EJsaQeNRXHBCfXtwic/s1600/upacara+manusa+yadnya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="440" data-original-width="680" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh88CroYJ0K8dQQRHc4VO_wnZi9IRssMBNLPtKmem7YahIw1Avm3W72_YElHs5BgOV0-hDwbPNHUKA9YFTss8JjKCQyy40vyjYNDAbIgjcQmYjnjeioFwl_9mGQ4EJsaQeNRXHBCfXtwic/s1600/upacara+manusa+yadnya.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Banten Upacara tiga bulanan dan mapetik</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>BALI-UNIK.COM </b>- Banten penyambutan pada <a href="https://www.bali-unik.com/2019/11/upacara-tiga-bulanan-dan-mapetik.html?m=1" target="_blank">upacara tiga bulanan</a>, alasnya
memakai nyiru/yang lain diisi beras, basetampel, benang putih, uwang 225 keping,
lalu ditutupi dengan sebuah taledan yang agak besar.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Di atasnya diisi sebuah tumpeng, puncaknya diganti dengan
sebutir telur ayam yang telah direbus.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tumpeng ini disertai pula dengan beberapa jenis tupat
penyambutan, rerasmen, iwak ayam yang dipanggang, jajan, buah-buahan, sampian
nagasari/jaet, pengeresikan, peras, tulung, sesayut, sorohan alit, penyeneng,
sanggah urip, daksina, peras, dan ajuman.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Semua perlengkapan ini ditutupi dengan sebuah sampian
penyambutan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Banten penyambutan ini dilengkapi dengan ayaban tumpeng pitu
(7) beserta reruntutannya dan pengulapan. ***<o:p></o:p></div>
<br /></div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-55225179572710927932019-11-23T21:59:00.002-08:002019-12-07T20:14:11.237-08:00Upacara Tiga Bulanan dan Mapetik, Penyucian Jiwatma dan Badan Jasmani<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5V3dtlcbhjfXmbQcmc7wScR_ZD6I3qIBIdJq18jTGySMSRkFPscmUb0VMnhP8vkTcwbYfjpP_Nhc_C8bpgVatWiNyfDYIvqUUbZNnOnZUYj6Yf9wikKQKvAhwnJxWa84TXRU09qaRFno/s1600/upacara+tiga+bulanan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Upacara tiga bulanan" border="0" data-original-height="446" data-original-width="680" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5V3dtlcbhjfXmbQcmc7wScR_ZD6I3qIBIdJq18jTGySMSRkFPscmUb0VMnhP8vkTcwbYfjpP_Nhc_C8bpgVatWiNyfDYIvqUUbZNnOnZUYj6Yf9wikKQKvAhwnJxWa84TXRU09qaRFno/s1600/upacara+tiga+bulanan.jpg" title="Upacara tiga bulanan" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Upacara tiga bulanan (nyambutin) dan mapetik di Jro Wetan, Sabtu (22/11/2019).</td></tr>
</tbody></table>
<b><br /></b>
<b>BALI-UNIK.COM - </b>Upacara tiga bulanan atau <i>tugtug sambutan (nyambutin </i>atau 105 hari) dan <i>mapetik </i>merupakan upacara penyucian jiwatma dan penyucian badan jasmani.<br />
Pada upacara ini nama si bayi disahkan.<br />
Disertai pemberian perhiasan seperti gelang, cincin, kalung, dan anting-anting.<br />
Pengguntingan rambut pertama dilakukan pada upacara ini.<br />
Upacara pengguntingan rambut ini disebut mapetik.<br />
Pada bayi perempuan, melobangi telinga biasanya dilakukan pada upacara ini.<br />
Dilihat dari jumlah 105 hari, dengan menjumlahkan angka 1+0+5 menjadilah angka 6 (adalah angka samkya) yang mengandung maksud dan makna sebagai simbul <i>Sad Ripu.</i><br />
Dengan demikian setiap manusia yang lahir ke dunia sekala diikuti oleh sifat-sifat sad ripu, sehingga bayi berumur tiga bulanan dilaksanakan upacara penetralisiran sifat-sifat tersebut.<br />
Dikutip dariu buku Panca Yadnya yang diterbitkan oleh Yayasan Dharma Sarathi, berikut sesajen saat upacara tiga bulanan:<br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>Sesajen untuk si Bayi</li>
</ol>
<div>
Pada pelangkiran yang ada di kamar bayi dihaturkan banten kumara, ajuman putih kuning dan nasi <i>muncuk kukusan.</i></div>
<div>
Untuk memohon <i>panglukatan </i>di dapur, sesajen yang dihaturkan berupa peras, ajuman, daksina, pengeresikan, canang buratwangi dan sebuah periuk tanah yang diisi air serta bunga harum berwarna merah.</div>
<div>
Untuk memohon panglukatan dui sumur, sesajen yang digunakan sama seperti di dapur, hanya ditambahkan dengan pengulapan, dan <i>ayaban tumpeng pitu </i>(7) beserta runtutannya. </div>
<div>
Bunga pada air pangelukatan berwarna hitam (hijau atau biru).</div>
<div>
Sesajen di sanggah kemulan sama seperti di sumur. Hanya saja air pada pangelukatan berwarna putih.</div>
<div>
Bila memungkinkan, iwak pada sesajen tersebut disesuaikan yaitu di dapur ayam berbulu merah (biying), di sumur ayam berbulu hitam, dan di merajan ayam berbulu putih, masing-masing dipanggang.</div>
<div>
Upacara di merajan dilengkapi pesaksian yang disesuaikan dengan tatab si bayi.</div>
<div>
Persaksian yang paling sederhana terdiri dari: peras, ajuman, daksina, pengeresikan, dan sesari sesuai kemampuan.</div>
<div>
Demikian pula pimpinan upacara.</div>
<div>
Tataban si bayi terdiri dari : tumpeng pitu (7), tumpeng solas (11) ataupun pulegembal masing-masing dengan runtutannya.</div>
<div>
Bila pelaksanaan upacara tugtug kambuhan, tugtug <a href="https://www.bali-unik.com/2019/11/banten-penyambutan-dilengkapi-ayaban.html?m=1" target="_blank">sambutan</a> dan mapetik dijadikan satu, maka sesajen ini ditambahkan dengan sesajen yang disebut <i>nyambutan, perurubayan (penguntingan rambut), turun tanah </i>dan masing-masing dilengkapi dengan runtutannya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
2. Sesajen untuk Sang Catur Sanak dan Nyama Bajang</div>
<div>
Sesajen ini ditempatkan di halaman tempat upacara, terdiri dari:</div>
<div>
<ul style="text-align: left;">
<li>Sorohan alit, dilengkapi penyeneng bebuhu dan ajuman masing-masing 5 soroh.</li>
<li>Tumpeng dananan 5 tanding.</li>
<li>Segehan kepel 5 tanding, nasinya berwarna lima yaitu: satu tanding berwarna putih, satu tanding berwarna merah, satu tanidng berwarna kuning, satu tanding berwarna hitam dan yang terakhir berwarna berumbun. Segehan ini digunakan sebagai pengantar pada waktu membuang sesajen tersebut di atas.</li>
<li>Sesajen- sesajen tersebut di atas dilengkapi dengan ayaban tumpeng 7 beserta reruntutannya sebagai ayaban kepada Sang Catur Sanak dan Nyama Bajang.</li>
<li>Bila memungkinkan dilengkapi dengan perwujudan Nyama Bajang yang terdiri dari: pelepah kelapa yang berlubang, boki (sebuah periyuk tanah yang di bagian bawahnya telah pecah), jantung pisang dan sebuah belego atau timun, masing-masing diberi secarik kain dan hiasan. Perwujudan ini dibuang di jalan bersama sesajennya, disertai sebuah penjor yang dibuat dari pelepah daun enau ditusiki bunga kembang sepatu (pucuk) berwarna merah dihiasai janur sedangkan daun pada bagian pucuknya dibiarkan.</li>
</ul>
<div>
3. Sesajen untuk menyucikan kedua orangtua si bayi adalah: byakala dan prayascita. ***</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<br />
<br />
<br /></div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6546109122945620740.post-35876912480684846012019-11-19T20:39:00.002-08:002019-12-07T22:35:40.351-08:00Buda Cemeng Kelawu, Ucapan Syukur pada Bhatara Rambut Sedana<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ3oO-HDpy3xkz3iS7BnKALB8tDUDt3paJqE-gtaMdMxTTvBLGa60yXx2cKfM5BUjzBXIFLydu9pSJMEavEceb5Kl35tXbskfoLcPuRfxDekbFfn5dIO0rjd20USPWBUrU7hMLZUkFCPo/s1600/D862D4B9-1AAC-4FE8-99D9-5C7BF7C4A040.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Buda Cemeng Kelawu" border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1600" height="432" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ3oO-HDpy3xkz3iS7BnKALB8tDUDt3paJqE-gtaMdMxTTvBLGa60yXx2cKfM5BUjzBXIFLydu9pSJMEavEceb5Kl35tXbskfoLcPuRfxDekbFfn5dIO0rjd20USPWBUrU7hMLZUkFCPo/s640/D862D4B9-1AAC-4FE8-99D9-5C7BF7C4A040.jpeg" title="Buda Cemeng Kelawu" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi Persembahyangan. Buda Cemeng Kelawu adalah Piodalan Rambut Sedana</td></tr>
</tbody></table>
<b><br /></b>
<b><br /></b><br />
<b>BALI-UNIK.COM - </b>Buda Wage Kelawu atau yang dikenal dengan Buda Cemeng Kelawu adalah hari Piodalan Bhatara Rambut Sedana.<br />
Hari ini, Rabu (20/11/2019) umat Hindu umumnya melaksanakan Piodalan Rambut Sedana.<br />
Bhatara Rambut Sedana dikenal sebagai Dewa kemakmuran, kekayaan, kesejahteraan.<br />
Orang tua sering menyebut odalan Rambut Sedana sebagai oton uang.<br />
Piodalan Rambut Sedana biasanya dirayakan di setiap paumahan maupun pura, termasuk juga pura yang ada di pasar.<br />
Para pedagang maupun pengusaha tidak pernah lepas dari perayaan Rambut Sedana.<br />
Lewat perayaan ini, merupakan wujud syukur umat akan anugerah <i>artha</i> (kekayaan) yang diperoleh untuk mengisi kehidupan.<br />
Ada keyakinan yang unik di hari ini.<br />
Orang tua zaman dahulu mengatakan, di saat Buda Cemeng Kelawu dilarang menggunakan uang untuk kepentingan membayar utang maupun menabung.<br />
Konon, uang yang digunakan untuk sesuatu yang tidak kembali berupa barang, tidak akan kembali, atau tidak mesari.<br />
Demikian terkait piodalan Rambut Sedana.<br />
Sudahkah sameton sembahyang Buda Cemeng Kelawu hari ini? ***<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
baliunikhttp://www.blogger.com/profile/07316195867680759255noreply@blogger.com0